FORDACI Maluku Desak Percepatan DOB di Papua

  • Bagikan

RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON, — Sejumlah mahasiswa asal Papua dan Maluku di Kota Ambon yang tergabung dalam Forum Damai Cinta Indonesia (FORDACI) Maluku, mendesak percepatan realisasi Daerah Otonomi Baru (DOB) serta Undang-Undang Otonomi Khusus (Otsus) Jilid II Papua.

Sebab, pemekaran Papua bertujuan untuk meningkatkan pembangunan ekonomi masyarakat setempat serta pembangunan infrastruktur di kawasan-kawasan yang susah dijangkau, seperti infrastruktur air minum, pasar, listrik, dan lain sebagainya.

“Tanah Papua tanah yang kaya, sehingga percepatan pembentukan DOB dengan perencanaan yang tepat, akan mampu meningkatkan perekonomian masyarakat setempat,” tegas Matias Andarek, dalam orasinya saat menggelar aksi demonstrasi di depan Gong Perdamaian, Kota Ambon, 6 Juni 2022, pagi.

Selain itu, kata mahasiswa asal Papua di Kota Ambon itu, bahwa adanya rencana untuk pemekaran wilayah Papua melalui percepatan DOB ini juga dalam rangka memperpendek rentang kendali kawasan-kawasan yang selama ini susah dijangkau, seperti Papua Pegunungan Tengah dan Papua Tengah.

“Maka itu, dengan percepatan DOB, maka tanah Papua yang terisolir, akan mulai terbuka. Dan masyarakat Papua yang tidak pernah tersentuh, akan mulai tersentuh. Ini peluang emas bagi kami masyarakat Papua, apalagi kita tahu bersama bahwa di era Bapak Jokowi sebagai Presiden RI saat ini, Papua sangat diperhatikan,” ungkap Matias.

Usia berorasi, kepada koran ini Matias menjelaskan, bahwa Komisi II DPR RI telah menyatakan bahwa secara anggaran pembentukan DOB di Papua tidak ada masalah.

Sebab, di dalam Pasal 76 poin (3) UU No. 2 Tahun 2021 tentang Otonomi Khusus bagi Provinsi Papua ditekankan bahwa pemekaran Papua tidak membutuhkan persiapan yang rigid, sebagaimana diatur dalam UU Pemerintahan Daerah untuk provinsi lain.

“Maka itu, harapan kami agar daerah otonomi baru (DOB) cepat direlasikan, cepat diputuskan dan ditetapkan untuk kesejahteraan dan kemajuan masyarakat Papua ke depannya menjadi lebih baik, serta sejajar dengan provinsi lain dalam konteks pembangunan daerah,” jelas Matias.

Dalam kesempatan itu, mewakili seluruh masyarakat dan mahasiswa Papua, Matius mengucapkan terima kasih dan memberikan apresiasi kepada masyarakat atau mahasiswa asal Maluku yang turut serta mendukung pembentukan DOB di tanah Papua.

“Selaku mahasiswa Papua, saya sangat berterima kasih, karena walaupun mereka bukan bagian dari masyarakat Papua, tapi mereka terus memberikan dukungan untuk DOB dan Otsus Jilid 2 Papua. Ini adalah tingkat kepedulian yang kebanyakan masyarakat Papua sendiri tidak sadari itu,” ucapnya.

Dia juga mengingatkan kepada seluruh masyarakat Papua untuk tetap bersatu dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan yang terpenting adalah jangan mau dipecah belah oleh kelompok-kelompok yang anti Bhineka Tunggal Ika.

“Sampai kapan kita terus berteriak minta merdeka, itu percuma, Papua tidak akan maju dengan cara seperti itu. Selaku mahasiswa kita harus ingat bahwa Papua itu tidak bisa dibangun dengan cara berteriak di jalan atau dengan membuat narasi provokatif di media, tapi perlu dibangun dengan kualitas dan SDM yang baik,” pesan Matias. (RIO)

  • Bagikan