Prodi Kebidanan Poltekkes Kemenkes Maluku Gelar PKM di Buano

  • Bagikan

RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON, — Poltekkes Kemenkes Maluku, merupakan salah satu institusi pendidikan tinggi yang mencetak biidan-bidan handal.

“Salah satu Program Studi (Prodi) Kebidanan yang memiliki visi unggul dalam deteksi dini, gawat darurat, maternal neonatal dan rujukannya dengan pendekatan gugus pulau,” kata Kaprodi Kebidanan Ambon
Fasiha, S.SiT.,M.Kes, kepada Rakyat Maluku, Senin, 16 Oktober 2023.

Menururnya, pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan harus sesuai dengan visi Prodi Kebidanan, yaitu dapat mamaksimalkan kesehatan ibu hamil dengan melakukan deteksi dini terhadap komplikasi sehingga dapat melakukan rujukan sedini mungkin untuk mencegah kesakitan dan kematian ibu,” ujarnya.

Tingginya Angka Kematian Ibu (AKI), lanjut Fasiha, adalah indikator kritis status kesehatan para Perempuan.

Nah, Upaya percepatan penurunan AKI dapat dilakukan dengan menjamin agar setiap ibu mampu mengakses pelayanan kesehatan ibu yang berkualitas dan rujukan jika terjadi komplikasi.

“Komplikasi kehamilan merupakan masalah atau gangguan kesehatan yang sering terjadi selama hamil, dan dapat berdampak

tidak hanya pada kesehatan ibu tetapi juga pada bayi baru lahir. Pemberdayakan masyarakat dengan mengoptimalkan peran kader dalam pendamping terhadap ibu berfokus pada pendampingan periode kehamilan dengan menyusun strategi yang efektif,” ucapn Fasiha.

Sementara Ketua Ismiyanti H. Achmad, S.ST.,M.Keb menjelaskan, dalam mengejawatahkan Tri Darma Perguruan Tinggi, maka Prodi Kebidanan menyambangi Desa Buano Utara dan Selatan, Kecamatan Huamual Belakang, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), dosen dan mahasiswa kebidanan melakukan pengabdian masyarakat dengan melakukan Program Kemitraan Masyarakat (PKM) dalam bentuk pelatihan dan pembentukan Kader Mama Kasih sebagaiu upaya deteksi dini terhadap kegawatdaruratan pada ibu dan bayi.

“Ini bentuk pelatihan terhadap kader yang merupakan kader Posyandu. Kader ini akan diberikan pengetahuan melalui pelatihan selama satu hari dengan materi tentang kegawatdaruratan maternal dan neonatal, tanda bahaya dalam kehamilan dan kader Mama Kasih,” terang Ismiyanti H. Achmad,

Kegiatan ini, sambung Ismiyanti Achmad, disambut baik Kepala Desa Buano Selatan Frangki Nusaaly. Beliau mengatakan bahwa ini sangat baik untuk kader Posyandu yang di desanya.

“Beliau sangat berharap melalui pembentukan kader Mama Kasih, para kader dapat melakukan pemantuan dan pendampingan terhadap ibu hamil sehingga jika ditemukan tanda bahaya pada ibu hamil dapat segera melaporkan kepada bidan sehingga dapat ditangani dengan cepat dan dilakukan rujukan jika diperlukan segera,” tuturnya.

Pelaksanaan Pengabdiaan kepada Masyarakat ini dilakukan, pada 25 Juni 2023 lalu, dan dibuka secara resmi oleh Frangki Nusaaly.

Ditambahkan bahwa Kepala Puskesmas Buano Selatan, Rusmini Tuhuteru, S.Tr.Keb mengatakan, berdasarkan data Puskesmas Buano Selatan terdapat ibu hamil dengan resiko tinggi berjumlah 51,6 persen. Puskesmas Buano Selatan termasuk katagori Puskesmas kepualauan yang terletak di daerah pesisir dan tidak memiliki fasilitas rawat inap.

Puskesmas Buano Selatan terletak di daerah pesisir dengan jarak tempuh ke pusat rujukan (RSUD Kabupaten) yaitu ± 3 jam (± 45 KM). 80 persen wilayah pelayanan dari dan puskesmas ke Desa dan sebaliknya menggunakan transportasi laut, sehingga ibu hamil harus dilakukan deteksi dini terhadap komplikasi dalam kehamilan maupun persalinan mengingat jauhnya pusat rujukan. (AAN)

  • Bagikan