Setelah 77 Tahun PGRI Cabang Wakate Resmi Terbentuk

  • Bagikan

RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — BULA, — Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) cabang Kecamatan Wakate resmi dibentuk. Pembentukan PGRI di wilayah itu ditandai dengan dilantiknya kepengurusan organisasi profesi guru oleh Ketua PGRI Kabupaten Seram Bagian Timur, Sidik Rumalowak.

Seremoni pelantikan dilakukan pada Kamis, 10 November 2022 di pelataran kantor Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) pendidikan Kecamatan Kesui Watubela. Ratusan guru dan tenaga kependidikan yang mengabdi di Kecamatan Wakate dan dari Kecamatan Teor serta siswa siswi dari sejumlah sekolah turut hadir dalam acara tersebut.

Ketua PGRI Kabupaten SBT, Sidik Rumalowak mengatakan, secara nasional PGRI sudah berdiri sejak 77 tahun silam, namun di Wakate organisasi tersebut baru dibentuk. Oleh karena itu Ia meminta, pengurus PGRI cabang Wakate yang baru dilantik untuk menunjukkan eksistensinya berkarya untuk kepentingan masyarakat di kecamatan berjuluk bumi “Timur Lomin” itu.

“Sudah (Terbentuk) 77 tahun, kita baru membuka lembaran baru di bumi Timur Lomin. Kita coba meningkatkan kembali persatuan guru. Saya ini lewat PGRI ini teman-teman memanfaatkan potensi yang ada pada diri kita sendiri untuk melakukan sesuatu, karya yang terbaik untuk negeri kita di Kabupaten SBT khususnya Kesui Watubela,”ucap Sidik dalam sambutannya di acara pelantikan tersebut.

Menurut dia, PGRI merupakan salah satu organisasi profesi guru yang dapat membantu peningkatan mutu pendidikan di Kabupaten Seram Bagian Timur. Sebab itu, kepala dinas pencatatan sipil Kabupaten SBT ini mendorong, agar PGRI ikut mendampingi pemerintah daerah dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan di bumi “Ita Wotu Nusa”.

“PGRI ini adalah organisasi profesi yang saya harus bangun untuk mendampingi pemerintah dalam rangka mendorong kualitas peningkatan mutu pendidikan di Kabupaten Seram Bagian Timur. Karena Dinas pendidikan tidak bisa berjalan sendiri. Dinas pendidikan harus membuka diri dan bergandeng tangan, kalau cuma seorang kepala dinas tidak akan bisa untuk melakukan itu (peningkatan mutu pendidikan),”katanya.

Selain PGRI, Ia juga mendorong Ikatan Guru Indonesia atau IGI agar hadir ditengah-tengah masyarakat berkolaborasi membantu pemerintah daerah menyukseskan kualitas pendidikan.

“Makanya organisasi profesi, PGRI, IGI, saya dorong terus untuk berkolaborasi bagaimana bisa membantu pemerintah menyukseskan pendidikan di Bumi Ita Wotu Nusa,”ujar Sidik.

Dalam kesempatan tersebut Rumalowak berpesan, pengurus PGRI Cabang Kecamatan Wakate mampu menyatukan perbedaan yang sering terjadi. Perbedaan yang dimaksud yakni ungkapan guru swasta dan negeri. Selain itu, perbedaan yang lain kata dia, sering ada penyebutan sekolah swasta dan negeri.

“PGRI ini hadir untuk kita tidak memilah-milah, ada guru SD, ada guru SMP dan guru SMA, guru Mts, itu tidak boleh membedakan. Dalam tubuh PGRI ini ada seluruh guru, baik negeri maupun swasta. Menjadi satu dalam wadah ini untuk menyatakan tekad berkarya bersama mengisi pendidikan di negeri ini. Jadi sekali lagi tidak ada perbedaan,”pesan Sidik.

“Tugas PGRI itu sederhana. Pertama, saya mau menyampaikan tugas PGRI ini adalah melakukan konsolidasi, merapatkan barisan kekeluargaan diantara internal kita yang selama ini ada guru-guru kita,”katanya. (RIF)

  • Bagikan