Mahasiswa Stikes Prodi Keperawatan Yudisium

  • Bagikan

RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON, — Sebanyak 88 orang mahasiswa Stikes Rumah Sakit J A Latumeten Program Studi (Prodi) Keperawatan Angkatan XVII, diyudisium di Kampus Stikes Jalan J A Latumeten, Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon, Kamis, 10 November 2022

Yudisium sekaligus penutupan pendidikan tahun akademik 2021-2022 ini dipimpim Kepala Rumah Sakit J A Latumeten Kolonel Ckm Dwi Susanto.

Plt Ketua Stikes Hani Tuasikal mengatakan, ini merupakan titik awal perjuangan dari proses pembelajaran yang telah ditempuh kurang lebih 3 tahun. Rona bahagia terpancar pada semua wajah di ruangan ini, menyiratkan kebahagiaan atas sebuah keberhasilan.

“Saya mengucapkan selamat kepada mahasiswa D-III Program Studi Keperawatan Angkatan XVII telah berhasil satu langkah kedepan dalam menggapai cita-cita. Selamat,” ucapnya.

Menurutnya, apa yang telah diraih selama kurun waktu ini tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak.

“Saya menyampaikan penghargaan dan rasa terima kasih yang setinggi-tingginya kepada seluruh jajaran civitas akademika yang telah mendidik dan membimbing dalam mandalami ilmu keperawatan, mengembangkan leadership, softskill, dan iklim riset, serta menjadikan jiwa yang tangguh untuk ber-enterpreneurship,” ucapnya.

Sementara Kakesdam XVI/Pattimura dalam sambutannya yang dibacakan Karumkit J A Latumeten Dwi Susanto menjelaskan, yudisium dan penutupan Pendidikan Tahun Akademik 2021-2022 biasanya dilakukan oleh setiap perguruan tinggi yang memiliki program studi keperawatan sebagai tanda bahwa mahasiswa telah mengakhiri perkuliahannya sesuai kurikulum yang berlaku dan telah dinyatakan lulus.

“Dan yudisium merupakan sebuah bentuk keterikatan dan janji lulusan agar mereka memahami, mengingat dan mengamalkan kepada sesama dan bertanggungjawab kepada Tuhan Yang Maha Esa,” jelasnya.

Jati diri seorang perawat profesional, tambah Karumkit, adalah kemampuan dalam memiliki kualitas dan berpedoman pada landasan yang kuat pada saat melayani.

“Untuk mendapatkan seorang perawat yang berkualitas, tentunya dunia pendidikan harus meningkatkan kualitas pendidikan sehingga tercipta sumber daya manusia yang berkarakter, bermoral dan berintelektual,” pungkasnya. (AAN)

  • Bagikan