AT Beri Sinyal ‘Berpasangan’ dengan MI-Menuju PIlgub 2024

  • Bagikan

RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON, — Bola bakal calon gubernur dan wakil gubernur Maluku terus mengelinding. Banyak figur disebut punya peluang baik sebagai orang nomor satu maupun orang nomor dua di Maluku pada Pilgub 2024 mendatang.

Apalagi, petahana Gubernur Maluku, Murad Ismail, belum memberi sinyal siapa yang bakal dipinang untuk mendampinginya kelak.

Anggota DPR RI asal Maluku, Abdullah Tuasikal tiba-tiba menjadi buah bibir politisi di Maluku. Pasalnya, Bupati Maluku Tengah dua periode itu baru saja mengunggah di beranda Facebooknya, sinyal politik untuk menyatukan kekuatan dengan Gubernur Maluku, Murad Ismail (MI).

Dalam postingan tersebut, legislator asal Partai Nasdem itu, memasang foto Murad Ismail dengan dirinya. Keduanya menggunakan baju putih.

Abdullah Tuasikal sepertinya memberi isyarat pada postingannya itu, bahwa jika kekuatan Murad Ismail dan kekuatan politik dirinya digabungkan, maka dipastikan tidak ada tandingannya.

“Tetangga Waihong Tetap Baku sayang..Mawe 4 Bulan Yg Lalu MI no 1, AT no 2 Kalau Bergabung Utk MI.. Seng Ada Yg Lawan,” tulis Tuasikal pada postingannya.

Sayangnya, AT tidak secara terbuka menyampaikan mawe atau ‘ramalan’ yang ditulis pada postingannya, terkait MI nomor satu dan dirinya berada di nomor dua.

Postingan pada Rabu 12 Juli 2023 itu, mendapat tanggapan bervariasi dari netizen, ada yang mendukung keputusan tersebut, ada pula yang menilai sebagai hal yang mustahil.

Ronald Mahudin Laturake misalnya. Dia seperti tak yakin kedua figur ini berpasangan pada Pilgub mendatang. Bahkan, dia mengaku berani taruhan jika keduanya berpasangan, dia siap berjalan mengelilingi Monas tanpa menggunakan baju.

“Taruhan, Kalo 2024 Maju Berpasangan Sebagai Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku, Beta siap Bajalan badang Talanjang Keliling Monas,” tulisnya.

Banyak netizen malah terlihat mendukung kedua figur ini berpasangan. Bahkan, ada yang mengaku siap menjadi tim pemenang dan memenangkan kedua figur ini di wilayah Tenggara Raya, yakni Maluku Tenggara, Kota Tual, Kabupaten Kepulauan Aru dan Maluku Barat Daya dan Kabupaten Kepulauan Tanimbar.

“Siappp Komandan, Maluku Tenggara Raya siap Sukseskan, segenap kekuatan Pasukan menanti Arahan Komandan Besar Kaka AT,..Tetaplah menjadi Saluran Berkat untuk anak anak Mu di Maluku Bersama AT Comunity maju bersama Bersatu, Berjuang, Menang,” tulis Antonius Watratan dalam kolom komentar.

Ada 60-an komentar dan empat kali dibagikan sampai pukul 21.00 tadi malam. Lalu bagaimana peluang kedua figur ini jika berpasangan dalam Pilgub 2024 mendatang?

Pengamat Politik Maluku yang juga Direktur Lembaga Parameter Research Consultant, Edison Lapalelo, yang diminta tanggapannya terkait hal itu, juga mengaku sangat yakin bahwa MI dan AT tidak mungkin berpasangan pada Pilgub Maluku 2024 mendatang.

“Kalau secara real dalam pengamatan kami, dan geopolitik hari ini, bahkan psikologi politik di Maluku, bahwa kemungkinan mereka berdua berpasangan, itu tidak mungkin terjadi,” tegas Edison.

Menurutnya, jika memerhatikan status disertai foto yang diunggah akun FB AT, secara tidak langsung AT memberikan pesan politik kepada masyarakat bahwa MI masih sangat kuat, meskipun nanti MI akan berpasangan dengan siapapun, termasuk berpasangan dengan AT, dan dipastikan MI akan menang.

“Status FB itu hanya memberikan pesan di ruang politik kepada seluruh masyarakat Maluku bahwa MI masih kuat dalam ruang politik yang hari ini banyak pendapat bahwa MI sudah tidak kuat lagi,” papar Edison.

Jika seandainya nanti MI akan berpasangan dengan AT, lanjut Edison, juga tidak ada yang salah, karena mereka punya elektoral, punya kekuatan.

“Kalau kita ikuti pikiran teman-teman seandainya mereka berpasangan, dua tokoh ini punya kekuatan, jangan anggap enteng,” tandasnya.

“Apalagi, AT merupakan politisi senior dan kuat, siapa yang tidak kenal AT. Pernah menjadi ketua KNPI, bupati dua periode dan sekarang adalah anggota DPR RI. Jadi, secara elektoral, AT punya angka, punya pemilih. Dan itu teruji dan terbukti. Beliau telah menunjukan angka atau presentase elektoralnya. Dan itu lebih baik daripada orang-orang yang katanya populer tapi belum pernah teruji,” tambah Edison. (RIO)

  • Bagikan