Harga Cabai Keriting dan Bawang Putih Naik

  • Bagikan

RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON, — Meski ketersediaan stok kebutuhan bahan pokok di Kota Ambon terpenuhi secara cukup bagi masyarakat menjelang perayaan Idul Adha 1444 Hijriah/2023 Masehi pada Kamis, 29 Juni 2023, namun ada beberapa harga bahan pokok yang mengalami kenaikan di pasar, seperti harga cabai keriting dan bawang putih.

Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Maluku, J.J.H. Jamlean, S.E., M.M, mengatakan, harga cabai keriting mengalami kenaikan lantaran faktor cuaca yang menyebabkan gagal panen. Sedangkan harga bawang putih mengalami kenaikan sejak beberapa bulan kemarin secara bertahap lantaran stoknya berkurang secara nasional.

“Intinya, jika ada harga bahan pokok yang naik di Ambon, itu bukan karena spekulasi pedagang, tetapi karena naiknya dari luar juga. Kalau di daerah sentra produksi sudah naik, pasti di daerah Maluku juga akan naik,” kata Jamlean, saat dikonfirmasi koran ini via selulernya, Rabu, 21 Juni 2023.

Dia menjelaskan, cabe keriting mengalami kenaikan harga menjadi Rp 60 ribu per kilogram (Kg). Sementara harga normalnya berkisar Rp 30 ribu sampai dengan Rp 40 ribu. Sedangkan Bawang Putih mengalami kenaikan harga menjadi Rp 40 ribu sampai dengan Rp 45 ribu per Kg. Sementara harga normalnya berkisar Rp 28 ribu sampai 30 ribu.

“Kalau cabai rawit, harganya malah mengalami penurunan. Hasil pantauan kami di pasar, harganya berkisar Rp 40 ribu sampai dengan Rp 50 ribu per Kg. Sedangkan waktu musim ekstrem, harganya naik sekitar Rp 60 ribu sampai Rp 80 ribu per Kg, bahkan naik hingga di atas Rp 100 ribu,” jelasnya.

Dikatakan Jamlean, hasil pantauan Disperindag Maluku bersama Tim Satgas Pangan di lapangan, ketersedian stok bahan pokok yang terpenuhi secara cukup lebih dari satu bulan kedepan di antaranya, beras, daging sapi, daging ayam, minyak goreng, tepung terigu, bawang, cabai dan barang-barang pabrikan.

“Khusus daging sapi, meskipun penjualannya di pasar lewat dari jam 11 siang sudah habis, bukan berarti stoknya tidak ada, tapi masih banyak. Dan khusus Minya Kita, memang stoknya mulai berkurang di pasar tapi tetap ada, sudah kita pantau. Stoknya di Maluku berkurang karena jatah pasokannya dari luar memang terbagi,” ungkapnya. (RIO)

  • Bagikan