Kasus Damkar Digelinding ke Kejaksaan

  • Bagikan

RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON, — Dugaan korupsi dana sosialisasi di tubuh Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Ambon, menjadi desas-desus menarik belakangan ini. Bahkan, Komunitas Masyarakat Maluku Anti Korupsi (KMMAK) Kota Ambon berencana mengelinding kasus ini ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Ambon, untuk diusut.

Informasi yang dihimpun Rakyat Maluku, anggaran sosialisasi di instansi ini dialokasikan sebesar Rp900 juta pada Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2023. Hanya saja, berhembus kabar bahwa dari total dana tersebut, ada jatah oknum pejabat di dalamnya.

Hal inilah yang kemudian menjadi acuan bagi aparat penegak hukum melakukan penyidikan, ungkap Koordinator KMMAK, Firmansyah, SH, MH kepada Rakyat Maluku, Selasa 27 Februari 2024.

Menurut dia, dugaan korupsi ditubuh Damkar, kini menjadi perbincangan seksi sejumlah pegawai di instansi itu. Bahkan, seorang sumber mengaku sudah di crosschek pihak Kejaksaan terkait anggaran tersebut kepadanya.

Kami juga sedang mengumpulkan bahan terkait kasus tersebut. Dan, saat kami ke lapangan tersebut, pihak kejaksaan juga sudah melakukan crosschek kepada beberapa pegawai terkait dugaan korupsi itu, tambahnya.

Selain dana sosialisasi, pihak KMMAK juga mengaku sudah mendapatkan kabar terkait anggaran pemeliharaan armada pemadam kebakaran yang saban tahun dianggarkan antara RP600-800 juta, namun diduga tidak digunakan sebagaimana anggaran dialokasikan.

Untuk itu, Firmansyah mengaku, KMMAK juga sedang mengumpulkan bahan-bahan dugaan korupsi tersebut, bila lengkap, dalam waktu dekat pihaknya akan melaporkan secara resmi kepada pihak Kejaksaan.

Sumber Rakyat Maluku di Kejari Ambon yang dikonfirmasi, membenarkan bahwa kasus tersebut sudah sampai ke pihaknya. Termasuk informasi yang didapatkan dari pemberitaan media massa.

“Dugaan ini sudah kami dengar. Termasuk dari media. Saat ini, sudah mulai dikumpulkan data-data awal, walau belum ada tim khusus yang dibentuk,” ungkap pejabat di Kejari itu yg meminta tidak ditulis namanya.
Dia juga mengaku, kasus tersebut tercium karena menjadi bahan guncingan di internal Damkar atau menjadi gosip sesama pegawai.

Kepala Dinas Damkar Kota Ambon, Erwin Pattikawa yang coba dikonfirmasi via ponselnya hingga tadi malam tidak berhasil. Nomor ponsel milik pejabat di lingkup pemkot ini tidak dapat dihubungi. (HER)

  • Bagikan