Dua Penambang Tewas di Gunung Botak

  • Bagikan
Situasi lokasi penambangan ilegal emas yang telah ditinggalkan para penambang di kawasan Gunung Botak, Kabupaten Pulau Buru, Maluku, Minggu (15/11). Kawasan Gunung Botak mengalami kerusakan lingkungan akibat penggunaan merkuri dan sianida oleh ribuan penambang yang melakukan aktivitas penambangan ilegal sejak 2011. ANTARA FOTO/Jimmy Ayal/kye/15.

RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON, — Gunung Botak kembali bawa petaka. Di mana dua penambang emas tanpa izin (PETI), Simon Nurlatu (38) dan Setuju Latbual (36), tewas, Senin, 11 Desember 2023.

Warga Desa Neat, dan Waesama, Kabupaten Buru Selatan (Bursel) meninggal dunia setelah lokasi tambang mereka longsor.

Satu korban lainnya, Ibrahim Nurlatu (43), selamat dari malapetaka itu. Namun, kaki warga Leksula ini, patah

Kabar yang diperoleh Rakyat Maluku, peristiwa ini terjadi Senin dini hari sekira pukul 03.30 WIT.
Kala itu, Simon, Setuju dan Ibrahim, sedang menambang.

Asyik menambang, tiba-tiba terjadi longsor, sehingga tanah menutup dua dari tiga orang itu.

Para penambang lainnya kemudian mengali tertimbun tanah longsor untuk mencari korban. Saat ditemukan pukul 04.00 WIT, keduanya sudah tak bernyawa.

Kedua korban dievakuasi mengunakan tandu darurat yang terbuat dari karung di gotong bersama-sama para penambang untuk dibawa turun dari area pertambangan menuju ke Desa Persiapan wamsait.

Pukul 06.00 WIT, jasad Simon Nurlatu, dan Setuju Latbual, diambil pihak keluarga guna dimakamkan. Sedangkan Ibrahim Nurlatu, dibawa ke Puskesmas Waelo, untuk mendapatkan perawatan medis.

Paur Subbag Humas Polres Buru Aipda MYS Djamaludin yang dikonfirmasi lewat seluler, menolak dengan mematikan teleponnya.Pesan WhatsApp pun tak dibalas.

Terkait kejadian ini, warga Buru mengatakan kalau ada indikasi para penambang dibiarkan.

“Saya menduga ada yang backup para penambang. Sudah ditutup, tapi adanya kejadian ini menandakan bahwa penutupan itu hanya akal-akalan saja,” ujar Ruslan Arif Soamole kepada Rakyat Maluku, Senin, 11 Desember 2023.

Dia menyesalkan masih ada penambang. Karena keberatan penambang ini membuat kerusakan di kawasan Gunung Botak.

“Salah satunya longsor. Ini karena menggali tanah tanpa memperhitungkan dampak. Saya harap pemilik dompeng ditahan,” harap Ketua LSM PJ Buru ini. (AAN)

  • Bagikan