Pihak Sekolah Siwalima Bakal Diperiksa

  • Bagikan

RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON, — Kasus perundungan di SMA Siwalima, sedang diselidiki Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Maluku.

Penyelidikan dilakukan setelah pihaknya menerima laporan orang tua korban.

“Laporan sudah diterima dan masih dalam proses penyelidikan,” kata Kabid Humas Polda Maluku Kombes Pol M Roem Ohoirat kepada Rakyat Maluku, Selasa, 3 Oktober 2023.

Terpisah, Ditreskrimum Kombes Pol Andri Iskandar menjelaskan, pihaknya akan memeriksa orang-orang yang terlibat saat insiden di sekolah unggulan itu.

“Kita akan panggil untuk dimintai keterangan,” ujarnya.

Tidak saja pelapor dan terduga para pelaku, pihak sekolah pasti dipanggil juga.

“Semua pihak yang ada kaitannya dengan setiap dugaan peristiwa pidana tentunya akan dimintai keterangan,” tandasnya.

Sementara itu, Komisi IV DPRD Maluku akan meninjau langsung SMA Negeri Siwalima Ambon, hari ini, Rabu 4 Oktober 2023.

Ketua Komisi IV DPRD Maluku, Samson Attapary mengatakan komisi sudah melakukan rapat internal komisi untuk membahas agenda lanjutan pemanggilan terhadap pihak-pihak terkait untuk dimintai keterangan dan hari ini bakal dilakukan on the spot ke sekolah itu.

Diberitakan sebelumnya, seorang siswa SMA Siwalima Ambon yang duduk di bangku kelas 11 IPA berinisial APS, mendapat aksi bullying yang diduga dilakukan oleh beberapa orang kakak kelasnya (senior) di sekolah yang beralamat di Jalan Wainapu, Desa Waiheru, Kecamatan Baguala.

Aksi pengeroyokan ini mengakibatkan gendang telinga bagian kiri korban, pecah.
Orang tua korban pun telah melaporkan kejadian ini ke SPKT Polda Maluku lantaran tidak ada sikap tegas dari pihak sekolah untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Saat ditemui media ini di rumahnya, Sabtu, 30 September 2023, korban yang adalah putra seorang Perwira Pertama berpangkat Ajun Komisaris Polisi (AKP) ini menceritakan, awalnya pada Kamis, 14 September 2023 malam, saat itu korban sementara beristirahat di kamarnya di Asrama B.

Kemudian tiga orang seniornya masing-masing berinisial M, F dan D, mendatangi korban dan langsung menampar muka korban, memukul perut korban dan menendang perut korban. Alasannya, hanya karena korban tidak pergi makan malam. (AAN/SSL)

  • Bagikan