Awali Semester Ganjil, IAIN Ambon Gelar Kuliah Umum

  • Bagikan

RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID, AMBON, — Mengawali masa Kuliah Semester Ganjil Tahun Akademik 2023/2024, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ambon menggelar Kuliah Umum dengan tema, “Lamun (Seagrass) dalam Perspektif Kemaritiman: Potensi Ancaman dan Upaya Pelestariannya.”

Kuliah Umum dengan menghadirkan Narasumber, Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Dr. Rosmawati T, S.Pi., M.Si yang diikuti ratusan mahasiswa, dosen dan pegawai berlangsung di Gedung Auditorium IAIN Ambon, Kamis, 31 Agustus 2023.

Kegiatan yang Dimoderatori, Dosen FTIK IAIN Ambon, M. Kashai Ramdhani Pelupessy, dalam perspektif ‘Kemaritiman’ ini, sebagai bagian penting untuk mempertegas visi dan misi IAIN Ambon dalam bidang kelautan dan kemaritiman menuju Universitas Islam Negeri (UIN) Abdul Muthalib Sangaji Ambon.

Rektor, Prof. Dr. Zainal Abidin Rahawarin, M.Si dalam sambutan tertulis yang dibacakan Wakil Rektor I, Dr. Adam Latuconsina, M.Si mengatakan, Kuliah Umum merupakan agenda akademik perguruan tinggi, yang menandakan dimulainya aktifitas perkuliahan dosen dengan mahasiswa di tingkat fakultas dan program studi.

“Saya berharap melalui kegiatan seperti ini, kita dapat membuka cakrawala dan pemikiran tentang tema-tema penting dari berbagai bidang ilmu, yang selama ini menjadi bahan studi doktoral para dosen, ataupun berbagai isu strategis yang mendapatkan perhatian dan menjadi diskursus publik,” baca Adam, menegaskan isi sambutan Rektor.

Menurut dia, kajian-kajian tentang kemaritiman telah menjadi konsen pada seluruh kegiatan akademik, sebagaimana kembali diberikan dalam kuliah umum ini. “Baik ditinjau dari berbagai aspek yang luas seperti perspektif sains, teknologi maupun sosial keagamaan, hukum dan kebudayaan. Bila kuliah umum sebelumnya kita bahas aspek kemaritiman dalam perspektif tafsir al-Quran, maka kali ini kita bahas tentang eksistensi laut, biota dan dampak kerusakannya kepada manusia,” ingat dia.

Ia berharap, lewat kegiatan kuliah umum yang dipaparkan oleh doktor muda, Rosmawati nanti, dapat melahirkan kajian baru di bidang kelautan dan kemaritiman kepada civitas akademika IAIN Ambon selama semester ini.

Diuraikan visi transformasi IAIN Ambon menjadi UIN Abdul Muthalib Sangaji Ambon. “Unggul dalam Pengintegrasian Keislaman, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Berbasis Kemaritiman”. Bahwa, visi ini diangkat dengan alasan; Pertama, Indonesia merupakan salah satu negara maritim terbesar di dunia yang memiliki laut dengan luas 5,2 juta km2 lebih, dan garis pantai yang membentang sepanjang 81.000 km2, dengan 17.500 pulau besar dan kecil, yang membelah di antara Samudra Hindia dan Samudra Pasifik, serta diapit oleh dua benua Asia dan Australia.

“Artinya, Maluku sebagai ruang tempat kita tinggal dan beraktivitas saat ini, merupakan provinsi kepulauan terbesar di Indonesia. Tidak mengherankan bila Indonesia dianugerahi berbagai potensi kemaritiman yang melimpah dan bernilai ekonomi tinggi. Sayangnya, potensi yang melimpah tersebut belum dikembangkan dengan baik. Bahwa, tantangan ekonomi dunia ke depan adalah pada pengembangan kemaritiman. Itulah, kita mendorong perubahan paradigma pembangunan dari kontinental oriented kepada maritim oriented, dengan menyiapkan sumber daya manusia yang unggul dalam mengintegrasikan kajian-kajian kemaritiman, tentu akan membangun keunggulan komparatif lulusan di masa depan, sehingga bisa memberikan kontribusi yang maksimal dalam pembangunan,” jelas Adam dalam sambutan Rektor.

Alasan berikutnya, kata dia, karena orang Maluku hidup di tengah lingkungan laut dan pulau, maka sangat penting untuk membangun kesadaran bersama perihal kemaritiman, bukan saja tentang nilai keekonomian yang semakin penting, tetapi juga tentang membangun kembali filosofi ke masyarakat, dan nilai-nilai sosial budaya orang Maluku yang sempat redup dalam derap laju pembangunan nasional selama beberapa dekade terakhir. “Masih banyak lagi pertimbangan strategis lainnya, yang tidak mungkin saya uraikan satu persatu dalam sambutan ini, namun demikian saya berharap kuliah umum hari ini bisa menjadi dasar-dasar pengetahuan bagi pengembangan keilmuan yang semakin semangat ke depan,” tutup Adam, sembari berharap, kuliah umum ini dapat diikuti secara seksama terutama mahasiswa baru, agar menjadi modal untuk mengawali proses pembelajaran di kampus hijau tersebut. (WHL/ADV)

  • Bagikan