Gelar PBAK, Rektor Ajak Civitas Memulai dengan Basmallah

  • Bagikan

RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID, AMBON, — Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ambon secara resmi menggelar Pengenalan Budaya Akademik Kemahasiswaan (PBAK) Tahun 2023 kepada mahasiswa baru (Maba), yang berlangsung di Gedung Auditorium IAIN Ambon, Selasa, 29 Agustus 2023.

Rektor, Prof. Dr. Zainal Abidin Rahawarin, M.Si menyambut hangat dan gembira 700 lebih mahasiswa baru yang kini mempercayakan kampus IAIN Ambon sebagai tempat menuntut ilmu untuk jenjang strata satu, dan strata dua tahun akademik 2023/2024, termasuk di dalamnya tiga mahasiswa asal Negara Thailand.

Mengawali sambutan, Rektor menyampaikan apresiasi kepada mahasiswa baru yang sudah memilih IAIN Ambon sebagai tempat studi mereka, mengingat tak lama lagi, kampus dengan visi, “Unggul dalam Pengintegrasian Keislaman, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Berbasis Kemaritiman”, akan beralihstatus menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Abdul Muthalib Sangaji Ambon (UIN AMSA). Itu artinya, para mahasiswa ini mengawali kuliah dengan IAIN Ambon, kemudian mengakhirinya dengan Universitas Islam Negeri kelak nanti.

“Unggul dalam Pengintegrasian Keislaman, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Berbasis Kemaritiman”.

Visi IAIN Ambon

Profesor yang telah menghabiskan masa pengabdiannya lebih dari 30 tahun di IAIN Ambon ini, berpesan kepada seluruh mahasiswa, dosen dan pegawai IAIN Ambon, terkhusus mahasiswa baru, agar mengawali niat dan semua pekerjannya, termasuk niat untuk menimba ilmu di kampus IAIN Ambon dengan lafadz Tasmiyyah atau Basmallahirrahmanirrahim.

“Jika segala sesuatu tidak diawali dengan Basmallah, maka segala macam perbuatan kita akan ditolak di hadapan Allah Swt,” jelas Rektor, dikutip dari tafsir yang dikaji oleh Dr. Much Mu’allim, MH.I., MA, dalam Chanel youtube IAIN Ambon dengan judul Kajian Kitab Kuning.

Ada tiga hal prinsif kata Rektor yang harus dimiliki civitas IAIN Ambon. Pertama, civitas IAIN Ambon harus mengawali semua pekerjaan dan niatnya dengan Tasmiyyah atau Bismillahirrahmanirrahim. Kedua, ilmuan IAIN Ambon harus menjadi petunjuk kepada jalan kebaikan atau rahmat bagi seluruh alam, dan ketiga, ilmuan IAIN Ambon harus memiliki pengetahuan duniawi maupun ukhrawi. Ilmu untuk bekal di dunia maupun untuk akhirat kelak.

Ia menegaskan, keberadaan IAIN Ambon sebagai lembaga pendidikan tinggi untuk mendidik manusia yang paripurna. Yakni, manusia yang memiliki ilmu pengetahuan dan akhlak berbudi pekerti. Selain memiliki ilmu umum, juga memiliki ilmu agama Islam yang rahmatan lil alamin. “Sistem pendidikan kita hari ini, mengarahkan jasmani kita untuk meraih bidang kajian ilmu pengetahuan matrialistik, yang mengharapkan dunia saja, dan IAIN Ambon akan berfungsi untuk mendidik manusia yang sempurna menurut Islam, yang memiliki ilmu dan akhlak,” tegas Rektor.

Lanjutnya. “Kalau mengharapkan seluruh kerja. Usaha dan upaya kita berkah, maka harus diawali dengan Basmallah. Harus mengenal siapa pencipta anda yang mempunyai ilmu, yang ada di dalam diri manusia. Ketika perintah baca, maka tidak hanya membaca, tapi mengawali bacaan dengan Basmallah. Tolong dipahami, bahwa janji Allah Swt tidak akan meleset seperti janji manusia. Manusia memiliki dimensi yang berpotensi untuk berbuat salah, dan berbuat dosa. Berpotensi untuk melanggar atau lalai terhadap janjinya. Tetapi Allah Swt tidak. Kalau anda mengawali belajar di lembaga ini dengan membaca Bismillahirrahmanirrahim, maka Allah Swt akan mengangkat niat dan usaha atau belajar anda.”

Ia kemudian mengutip ayat tentang diangkatnya derajat manusia karena menuntut Ilmu. Ayat tersebut, menginstruksikan kepada civitas IAIN Ambon selaku umat Islam, kata Rektor, agar selain menuntut ilmu untuk diangkat derajatnya, tapi terpenting harus dilandasi dengan mentauhidkan diri bersama Bismillahirrahmanirrahim di awal dan setiap pekerjaan.

Lebih mendalam, tekan Rektor, seorang ilmuan Muslim yang mengabaikan Basmallah, sama artinya ia merusak masa akhirnya. Merusak sumber ilmu pengetahuannya. Sebab, menuntut ilmu di IAIN Ambon, tak saja untuk mengejar kebutuhan dunia, tapi juga untuk kebutuhan akhiratnya nanti. Di mana, ilmu yang dituntut tidak hanya untuk kebutuhan kerja dan makan saja, tapi juga untuk ibadah kepada Allah Swt.

“Camkan dengan baik. Berazam dengan kuat, bahwa saya datang di sini belajar untuk mencari ilmu yang diridhoi oleh Allah SWT, bukan ilmu yang hanya sekadar menciptakan manusia yang menjadi satu dimensi saja, tapi betul-betul menciptakan manusia itu menjadi manusia yang sempurna,” pesan Rektor.

Terkait pengenalan kampus, Rektor menegaskan arah pembangunannya menjadi Universitas Islam Negeri yang go internasional. Tak heran, kampus ini menjadi satu-satunya di Maluku yang resmi memiliki mahasiswa asing. “Saya persiapkan lembaga ini untuk menjadi World Class University (WCU). Dan, tahun ini adalah momentum untuk pencanangan WCU dengan hadirnya tiga mahasiswa asing dari Thailand.”

Salah satu prestasi yang kini unggul di kanca nasional, kata Rektor, terkait ranking web of university PTKIN se-Indonesia, yang menempati posisi 19 dari 46 PTKIN. Untuk wilayah Indonesia Timur menempati posisi kedua setelah IAIN Parepare, dan posisi ketiga ditempati oleh IAIN Sultan Amai Gorontalo.

Sementara untuk menyambut UIN, kata Rektor, tengah disiapkan Fakultas Komunikasi dan Informatika, serta Fakultas Sains dan Teknologi. Dalam persiapan tersebut, IAIN Ambon kata Rektor, telah menerima program pembangunan gedung perkuliahan dengan fasilitas Teknologi dan Informasi (TI), yang apabila tak ada aral, akan dibangun di awal Januari 2024 mendatang.

Terkait beasiswa, Rektor mengajak seluruh mahasiswa baru untuk berlomba-lomba di bidang akademik dalam mendapatkannya. Penting, agar beasiswa yang diterima benar-benar atas kemampuan dan keahliannya di bidang akademik atau prestasi, bukan karena dipaksakan. “Syarat untuk beasiswa hanya satu. Berkompetisilah secara sehat dan secara ilmiah,” pesan Rektor. (WHL/ADV)

  • Bagikan