Gelar KTI di MBD, Mercy: Bentuk SDM Berkualitas Hadapi Kemajuan IPTEK

  • Bagikan

RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — Bupati Maluku Barat Daya (MBD), Benyamin Th. Noach, ST, membuka dengan resmi kegiatan Pelatihan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah (KTI) bagi dosen, guru, dan mahasiswa, yang digelar Komisi VII DPR RI bekerjasama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), bertemu di Gedung Serbaguna Tiakur, Kamis, 10 Agustus 2023.

Anggota DPR RI Komisi VII Fraksi PDI Perjuangan dapil Maluku, Mercy Chriesty Barends, ST, dalam sambutannya mengatakan, tujuan pelatihan KTI tersebut untuk membentuk sumber daya manusia (SDM) Kabupaten MBD yang berkualitas, kompeten dan tangguh dalam menghadapi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK).

Hal ini, lanjut Mercy, sejalan dengan strategi pembangunan nasional Presiden RI Joko Widodo (Jokowi). Selain itu, menciptakan kultur budaya riset dan pengembangan sangat penting. Sebab, negara-negara yang sudah maju menata ekonomi, pembangunan, pemerintahan dan sebagainya, semuanya berdasar pada budaya IPTEK.

“Saya mengajak BRIN menyambangi Kota Tiakur ini atas dasar kepedulian untuk mempersiapkan masa depan cerah bagi masyarakat MBD. Dimana, kehadiran BRIN di wilayah perbatasan NKRI dengan Australia dan Timor Leste ini guna melatih para dosen, guru dan mahasiswa. Sehingga, para pendidik dan mahasiswa dilatih menyusun dan membuat KTI sesuai norma dan kaidah-kaidah ilmu,” katanya.

Menurutnya, latihan penyusunan KTI tersebut juga agar kedepannya semua potensi MBD dikaji dan ditulis sesuai kaidah-kaidah ilmiah. Dimana, rekomendasi yang dihasilkan dari karya-karya ilmiah harus teruji, terukur dan dapat dipertanggungjawabkan. Untuk itu, para peserta diharapkan dapat memanfaatkan ruang, kesempatan, waktu dan lingkungan seluas-luasnya untuk melakukan sesuatu yang dapat dipertanggungjawabkan.

“Hari ini kita melaksanakan sebuah training buat bapak ibu yang berkenan untuk penulisan karya tulis ilmiah. Sebenarnya ini adalah satu bagian kecil dari bagaimana kita menyusun bangunan masa depan MBD. Salah satu kerja kita dari begitu banyak kerja lainnya adalah melalui Researh and Development,” jelasnya.

Mengutip karya tulis Alvin Toffler, futurolog Amerika Serikat dalam buku ‘Gelombang Ketiga dan Future Shock’, Mercy mengingatkan perlu hati-hati peringatan Toffler soal Buta Huruf Literasi yang akan dihadapi abad ke-21.

“Bukan buta huruf kita tidak bisa membaca dan menulis, tetapi buta huruf abad ke-21 artinya kita tidak mau belajar terhadap seluruh pengembangan IPTEK bagi kemajuan kita, kemajuan bangsa kita. Diakibatkan karena tidak mau belajar dari apa yang sudah terjadi di masa lampau untuk menjadi pembelajaran cerdas bagi kita dan tidak belajar mengadopsi praktek-praktek cerdas terbaik untuk kemajuan MBD,” ungkapnya.

Dikesempatan itu, Bupati MBD, Benyamin Th. Noach, ST dalam sambutannya mengucapkan terima kasih dan memberikan apresiasi kepada Ibu Mercy Barends dan BRIN atas kepedulian turut membantu peningkatan kualitas SDM di MBD. Kiranya dengan pelatihan penyusunan KTI ini dapat semakin mencerdaskan kehidupan bangsa, terutama meningkatkan kualitas SDM MBD di bidang IPTEK.

“MBD harus belajar bagaimana menulis, gunakan kata-kata yang baik secara ilmiah. Para dosen, guru dan mahasiswa diharapkan dapat mengikuti pelatihan ini dengan serius, menulis karya-karya ilmiah serta menunjukkan bahwa MBD siap membuat karya-karya terbaik bagi Indonesia,” ungkapnya.

Menurut Bupati, perubahan kehidupan saat ini sangat cepat. Sehingga, orang-orang yang diam tidak kompetitif atau tidak mempunyai ide, inovatif, pasti akan tertinggal. Olehnya itu, pentingnya kualitas pendidikan dalam membangun suatu bangsa, mengharuskan tenaga pengajar dan pendidik untuk selalu meningkatkan kompetensi diri. Dan menulis karya ilmiah perlu kemampuan yang cukup dan perlu tata tertib penulisan.

“Penelitian itu bukan berarti semua hal yang besar-besar. Ingat dalam kehidupan kita sehari-hari dipaksa untuk terus meneliti. Kenapa yang lain bisa kita tidak bisa. Literasinya apa. Apa yang mereka lakukan. Kenapa saya sudah memasarkan produk saya tapi tidak laku di pasaran. Ini semua perlu pembelajaran terus menerus. Mari kita bersama-sama terus mendorong pemikiran-pemikiran kritis, mendorong upaya kita bersama untuk mencari yang terbaik buat daerah ini,” paparnya. (RIO)

  • Bagikan