Guru Jadi Pj Kades, Warga Amarwatu Ancam Palang Sekolah

  • Bagikan

RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — BULA, — Warga Amarwatu Kecamatan Gorom Timur, Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) mengancam akan memalang sekolah dasar (SD) didesa tersebut. Warga kesal ada sejumlah guru yang ditempatkan di SD Amarwatu tidak menjalankan tugasnya.

Para guru itu dinilai lebih mementingkan tugasnya sebagai pejabat (Pj) kepala desa (Kades) ketimbang menjalankan tugas mengajar.

Informasi yang diterima media ini dari salah seorang warga setempat menyebutkan, terdapat tujuh guru berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN) yang tugaskan di sekolah itu. Namun dari tujuh ASN itu, hanya empat yang aktif menjalankan tugas mengajar siswa-siswi. Sementara lainnya jarang menjalankan tugas karena diangkat menjadi pejabat kades di empat desa.

“Mereka lebih pilih jalankan tugas carateker (kades). Ada yang jadi pejabat kades Basarin, ada yang di Goha, dan ada yang di Sagei,”ujar salah satu warga Amarwatu.

Ia mengaku, warga setempat sebenarnya sudah kesal akan memasang palang di sekolah tersebut hanya saja mereka diminta untuk tidak mengambil tindakan lebih jauh. Hal ini karena kepala pemerintah negeri (raja) setempat berjanji akan melaporkan kondisi di sekolah itu kepada bupati agar pemerintah daerah segera menyikapinya.

“Bapak raja bilang nanti beliau koordinasi dengan pa bupati melapor kondisi yang terjadi di SD Amarwatu”kata dia menguntip pernyataan raja setempat.

Sementara itu, kepala pemerintah negeri Amarwatu, Sinda Rumakway yang dikonfirmasi via seluler membenarkan hal itu. Ia mengaku, aksi warga itu dilakukan lantaran mereka kesal ada beberapa guru ASN yang ditugaskan di SD Amarwatu tidak menjalankan tugas dengan baik.

“Iya informasi itu betul, warga mau palang sekolah tapi kebetulan beta (saya) ada dikampung (Amarwatu). Beta minta ke warga jangan ambil tindakan itu. Nanti masalah ini beta lapor ke pa bupati,”ungkap Sinda via seluler Rabu, 9 Agustus 2023.

Dikatakan, kekesalan warga memuncak ditambah dengan adanya sejumlah siswa yang mengenyam pendidikan di sekolah itu tidak tahu baca. Padahal, sudah bertahun-tahun mereka mengikuti proses belajar di sekolah tersebut.

Warga berpendapat, siswa-siswi ini tidak serius mengikuti proses belajar mengajar sehari-hari karena ketidakhadiran sejumlah guru. Terlebih guru-guru tersebut merupakan pegawai negeri sipil (PNS) yang punya andil mendidik siswa-siswi.

“Bayangkan saja, ada yang sudah lulus tapi tidak tahu baca. Orang tuanya mau kasih masuk di SMP, mereka malu karena anaknya tidak tahu baca,”katanya.

Ia mengaku, telah membangun komunikasi dengan bupati untuk meminta waktu bertemu. Hanya saja, saat ini bupati sedang menjalankan tugas dinas diluar daerah.

“Sudah komunikasi, tunggu beliau (bupati) datang baru saya melapor. Setelah melapor nanti hasilnya beta (saya) hubungi,”ucap Sinda singkat.

Dari informasi yang diperoleh, empat guru di SD Amarwatu yang menjabat sebagai carateker kades masing-masing, Saraju Rumagutawan sebagai pejabat kades Basarin, Saleha Rumagutawan sebagai pejabat kades Goha dan Mohdar Rumakway sebagai pejabat kades Sagei. (RIF)

  • Bagikan