Polisi Diminta Buka Hasil Autopsi

  • Bagikan

RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON, — Masyarakat dibuat bertanya-tanya soal penyebab kematian Rafli Rahman Sie (18). Ada yang mengatakan korban jantungan saat dipukul. Bahkan, ada juga menyampaikan almarhum mempunyai penyakit bawaan.

Padahal, kasus ini sudah viral. Untuk menjawab rasa penasaran warga, polisi diminta membuka hasil autopsi.

“Harusnya polisi membuka saja hasil autopsi. Kasus ini kan sudah diketahui publik,” kata Marnex Salmon kepada Rakyat Maluku, Kamis, 3 Agustus 2022.

Menurutnya, jika polisi menyembunyikannya dengan alasan bahwa itu kewenangan dokter, maka masyarakat bisa curiga.

“Jangan karena ibunya seorang pejabat jadi hasil autopsi tidak dipublikasikan. Kan banyak kasus yang hasil autopsinya disampaikan ke publik. Kenapa ini tidak,” tanya pengacara muda ini.

Disinggung soal penerapan pasal kepada tersangka, Marnex mengatakan, sudah sesuai dengan perbuatan itu.

“Saya lihat juga tidak ada unsur perencanaan pembunuhan. Kalau rencana itu pasti sebelumnya mereka sudah pernah bertemu lalu ada ancaman akan dibunuh, tapi ini kan tidak,” ujarnya.

Sebelumya,
Abdi Toisuta, anak dari Ketua DPRD Kota Ambon Ely Toisuta memukul Rafli Rahman Sie (18), dan berujung meninggal dunia.

Peristiwa ini terjadi di Talake, Kelurahan Wainitu, Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon, Minggu, 30 Juli 2023, sekira pukul 21.30 WIT.

Korban sempat dibawa ke RST. Sebab, saat dipukul, Rafli diduga pingsan. Di RS Dr Latumeten itulah korban dinyatakan meninggal dunia. (AAN)

  • Bagikan