Bangun Kesadaran Warga, AM GPM Daerah Teluti Gelar Dialog Kebangsaan

  • Bagikan

RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — TEHORU, — Angkatan Muda Gereja Protestan Maluku (AM GPM) Daerah Teluti, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku menggelar Dialog Kebangsaan dengan tema, “Meningkatkan Rasa Nasionalisme demi menjaga Keutuhan Berbangsa dan Bernegara yang di gagas oleh AM GPM Daerah Teluti Kabupaten Malteng, Sabtu, 15 April 2023.

Kegiatan yang dipusatkan di Balai Desa Piliama, Kecamatan Tehoru, Kabupaten Maluku Tengah ini diikuti warga masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, pemerintah desa/negeri setempat serta tokoh pemuda. Hadir sebagai Narasumber Ketua Latupati Bernad Lilihata, Ketua Klasis GPM Telutih, dan Pdt. Handri Y. Rery, S.Si.

Ketiga narasumber mengapresiasi pelaksanaan kegiatan tersebut, sebagai upaya untuk membentengi masyarakat dari pengaruh baik dari dalam maupun luar yang dapat memecah belah persatuan masyarakat di tengah kehidupan berbangsa dan bernegara. Sebab, wawasan kebangsaan adalah modal penting dalam menjaga persatuan dan kesatuan di lingkungan masyarakat, khususnya di Kecamatan Telutih yang mayoritasnya masyarakat sangat menjunjung tinggi nilai-nilai adat. Kegiatan ini juga sebagai bentuk upaya menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia serta nilai nilai Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

Dikatakan Ketua Latupati Kecamatan Tehoru, Bernad Lilihata kegiatan ini dilaksanakan untuk menumbuhkembangkan rasa nasionalisme kepada masyarakat yang kuat, sehingga menjadi faktor penting dalam upaya menjaga persatuan dan memajukan bangsa. “Dalam konsep bernegara, Kecamatan Tehoru, bagian dari Kabupaten Maluku Tengah, serta bagian dari NKRI. Olehnya itu, peristiwa pengibaran bendera RMS beberapa waktu lalu tidak boleh terulang. Perbuatan tersebut, sangat bertentangan dengan falsafah adat masyarakat kami. Sehingga, NKRI dan bendera merah putih adalah harga mati. Saya harapkan, warga untuk menjauhkan diri dari hal-hal yang mencoreng nama baik kita semua, baik di Kecamatan Tehoru maupun Telutih. Olehnya itu, apa yang dilakukan oleh sekelompok orang tersebut, bagi kami itu tidak sesuai baik dengan norma adat maupun norma ajaran agama kami,” tegas dia.

Senada diutarakan Ketua Klasis GPM Telutih, dan Pdt. Handri Y. Rery, S.Si, yang sama saat menjadi pembicara. Keduanya menekankan pentingnya membangun kesadaran masyarakat untuk terus menanamkan rasa cinta kepada tanah air, bangsa dan negara, dalam kehidupan bermasyarakat. Sebab, dengan menumbuhkembangkan rasa cinta tanah dan air, serta membangun solidaritas sesama masyarakat, akan kuat menghindarkan warga dari hal-hal yang tidak diinginkan bersama.

Di lokasi yang sama, juga diungkapkan Danpos BKO Tehoru Letda ARM Roberta Vasilia Ernanda, bahwa dalam bernegara, terdapat norma-norma. Baik norma kenegaraan, agama maupun adat. Sebagai warga negara yang baik, norma-norma tersebut harus dijunjung bersama untuk meningkatkan kehidupan masyarakat yang harmonis.

Ia menekankan, sebagai warga Maluku khususnya yang ada di kawasan Piliama, harus bangga dengan kehidupan yang dijalani bersama. Sebab, kerukunan antar masyarakat di daerah ini, yang jauh dari hiruk-pikuk perkotaan, dapat menjadi contoh bagi kehidupan masyarakat di Indonesia umumnya, dan Maluku khususnya. Ia berharap, apa yang sudah dititipkan oleh para lelulur negeri tersebut, sekiranya dapat dijaga dan dijadikan sebagai pedoman untuk menata kehidupan yang harmonis demi masa depan generasi di daerah tersebut.

Ketua Klasis GPM Telutih, Pdt Handri Y. Rehy, mengajak warga Telutih dan Tehoru agar terus bergotong royong, saling menjaga dan mengingatkan pentingnya hidup dalam hubungan yang harmonis dalam falsafah Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945 dan NKRI. Hal ini penting, agar isu-isu yang dapat menyesatkan warga dapat dijauhkan.

Ia menekankan, Gereja dan Negara dapat bekerja sama dalam hal mengusahakan kesejahteraan seluruh rakyat dan semua ciptaan. Tugas gereja terhadap Negara dengan menyuarakan kenabian, melaksanakan Undang – Undang Negara serta mendoakan pemimpin negara, agar negara ini terus menjadi lebih baik di masa mendatang. Kata dia juga, negara telah menjamin agar gereja dapat melaksanakan tugasnya, dan menjamin setiap warga gereja dan menjamin kesamaan hak untuk kehidupan yang harmonis.

Sebagai penutup, diutarakan Staf Negeri Dance, bahwa lewat kegiatan ini, masyarakat akan semakin sadar, dan mereka juga semakin mudah untuk membangun kembali solidaritas warga, agar kehidupan di daerah tersebut lebih nyaman dan damai, tanpa propokasi isu-isu yang menyesatkan.

Apresiasi pelaksanaan kegiatan ini juga disampaikan oleh Raja Salamahu, Jhonatan Ilela, dan Plt Camat Tehoru, Rusman Angkotasan. Keduanya bangga terhadap AM GPM setempat, pihak gereja, tokoh pemuda, masyarakat dan tokoh adat yang telah sukses melaksanakan kegiatan tersebut, sebagai bagian dari pendidikan untuk mencerahkan masyarakat.
Selain hadir para narasumber dan komentator tersebut di atas, hadir juga perwakilan Danramil 1502-03 Tehoru, Pelda Farit Fitrianto, Raja Negeri Tehoru, Hud Silawane, Raja Salamahu, Jhonatan Ilela, Ketua Adat Enang Latumatuani, perwakilan Wakil Ketua Adat, Bandus Latumatuani, Wakil Ketua Saniri, Co Latumatuani, Ketua Majelis Jemaat Piliana, Pdt C. Titahena, serta unsur pemuda dan masyarakat. (WHL)

  • Bagikan