Jangan Biarkan Pemiik Kontainer Beracun Lolos

  • Bagikan

RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON, — Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Maluku mendatangi Markas Kepolisian Daerah (Mapolda) maluku di Jalan Sultan Hasanudin, Tantui, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon.

Keberadaan mereka di Mapolda untuk meminta polisi serius mengusut tuntas pemilik kontainer yang jatuh di Pelabuhan Namlea, Kabupaten Buru, Rabu, 28 Maret 2023. Sebab, insiden itu juga menyebabkan ratusan ikan mati.

Selain pemilik kontainer yang diduga berisi Bahan Berbahaya dan beracun (B3), polisi juga harus mengusut masuknya bahan ki mia di Kabupaten Buru. Masuknya B3 ini digunakan penambang ilegal di Gunung Botak.

“Masuknya B3 dampaknya sanggat berbahaya bagi masyarakat di Kabupaten Buru, dan ini mengancam flora dan fauna di sana,” kata Koordinator Lapangan (Korlap) M Saleh Sowakil, Senin, 3 April 2023.

Menurutnya, jatuhnya kontainer di Pelabuhan Namlea, yang menyebabkan ratusan ikan mati, harus diusut tuntas. Siapa pemilik kontainer termasuk Pelni juga bertanggungjawab karena manikan barang yang diduga sangat berbahaya bagi kehidupan alam di Buru.

“Tangkap dan penjarakan mafia-mafia tambang ilegal di kabupaten Buru. Tangkap dan penjarakan kepala Pelni beserta Kapten dan seluruh ABK kapal Dorolonda. Kami minta pihak Bae Cukai dan kepala Syahbandar bertanggungjawab atas masuknya 3 di pelabuhan Buru,” ucapnya.

Selain menuntut pelaku penambang ilegal dan pihak-pihak yang dinilai bertanggungjawab atas masuknya B3 di Buru, untuk diproses hukum, DPD IMM juga minta Kapolri copot Kapolda Maluku Irjen Pol Lotharia Latif.

“DPD IMM mendesak Kapolri segera periksa Kapolda Maluku dan memberi sanksi terhadap yang bersangkutan terkait PETI di Gunung Botak,” tegasnya.

Meskipun meminta Kapolri memeriksa Kapolda Maluku terkait maraknya pengunaan B3 di Gunung Botak tapi IMM mendukung langkah polisi mengusut mafia tambang emas di Buru.

“IMM Maluku juga mendukung polda menangkap dan memenjarakan semua mafia tambang emas di Buru,” tandasnya.

Untuk diketahui, satu buah kontainer yang diduga berisikan B3, terjatuh ke laut dari KM. Dorolonda, ketika sedang dilakukan bongkar muat di Pelabuhan Namlea, Kabupaten Buru, Selasa, 28 Maret 2023 sekira pukul 04.00 WIT.

Jatuhnya konteiner yang diduga berisikan Cianida, menyebabkan ratusan ikan di lokasi kontainer, tiba-tiba mati.

Informasi yang diperoleh Rakyat Maluku, ada tujuh kontainer yang diangkut KM. Doloronda dari Makassar tujuan Namlea pada tanggal 26 Maret 2023. Kontainer berisikan B3 itu diduga milik para penambang emas tanpa izin (PETI) di Gunung Botak.

Ketika proses bongkar muat berjalan, tali sling putus sehingga kontainer jatuh ke laut. Proses ini menyebabkan KM. Doloronda yang harusnya bergerak ke Pelabuhan Yos Sudarso.

Di Pelabuhan Yos Sudarso, lima kontainer dibuka, Kamis dan Jumat, 31 Maret. Ditemukan 500 karung diduga B3.

Barang berbahaya ini ditemukan di kontainer dengan Nomor MSGU 300123822G1.

Kontainer ini yang dikirim Fadly dari Makassar ke Ambon didalamnya diduga B3 untuk pengelolaan emas di Gunung Botak.

Ada sekitar 500 karung yang diduga berisikan B3. Mereknya Caostik Soda Flakers. Setiap karung berat isinya 25 kg.

Selain itu juga ditemukan 34 jerigen cairan Nitcrit Acid 30 liter serta satu Carbon Aktif Davao Premium 25 kg dan terdapat puluhan pasang kursi plastik dengan tulisan H Anti.

Sementara itu di kontainer Nomor SBNU 2160542261 polisi juga menemukan tujuh karung Carbon Aktif Davao Premium 25 kg yang di dalam karung tertulis Ibu Yati Namlea dari tumpukan barang campuran.

Selain itu kontainer Nomor CAXU6099738 yang dikirim Listo dan penerima Listo yang berisi barang campuran, seperti puluhan mesin pompa air alkon, selang berbagai ukuran, puluhan jaring warna hijau, terpal hingga kini masih di pelabuhan Pelindo Ambon. (AAN)

  • Bagikan