Mercy: Peserta Diklat Bisa Bangun Usaha Sendiri dan Rekrut Tenaga Kerja

  • Bagikan

RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON, — Balai Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Industri Makassar bekerjasama dengan Komisi VII DPR RI, menyelenggarakan kegiatan Diklat 3 in 1 Pembuatan Aneka Olahan Berbasis Ikan Angkatan VI, bertempat di Kantor Balai Standarisasi dan Pelayanan Jasa Industri (BSPJI) Ambon, sejak 29 Maret – 4 April 2023.

Anggota Komisi VII DPR RI, Mercy Chriesty Barends, ST, kepada wartawan, usai pembukaan, Sabtu, 1 April 2023, mengungkapkan, Diklat 3 in 1 yang digagas di Komisi VII DPR RI dengan Kementerian Perindustrian RI, menggabungkan tiga hal.

Pertama, memberikan pelatihan secara teknis terkait dengan bidang-bidang tertentu, hal ini berkaitan dengan pengolahan hasil perikanan. Kedua, sertifikasi kompetensi, dimana sertifikasi kompetensi ini keluar langsung dari Kementerian Perindustrian yang dapat dipakai dimana saja.

“Mereka bisa menjadi tenaga kerja di berbagai industri-industri berbasis pengolahan pangan ikan dimana saja. Mereka bisa membangun usaha mereka sendiri juga dapat merekrut tenaga kerja lain,” kata Mercy.

“Dan yang ketiga adalah penempatan tenaga kerja ini menggabungkan tiga hal. Jadi, mereka bisa bekerja di luar atau mereka bisa menempatkan tenaga kerja lain dari usaha yang mereka kembangkan. Ini sungguh sangat luar biasa memberikan dampak bagi semua yang dilatih pada kesempatan ini,” tambahnya.

Di sisi lain juga, kata Mercy, Diklat 3 in 1 ini sebenarnya sudah terkategori 3 in 1 plus, karena dari hasil diklat dapat membantu peserta sampai dengan mendapatkan nomor izin berusaha (NIB).

“Kalau NIB itu sampai keluar, artinya kan mereka sangat terbantu, mereka dapat membuka lapangan usahanya sendiri. Kemudian mereka juga dapat mengakses pasar-pasan online. Nah, di kantor BSPJI Ambon ini, seluruh izin sudah bisa dikeluarkan, termasuk izin halal,” ucapnya.

“Apalagi kalau mereka diberikan pemahaman tentang ketrampilan kewirausahaan, bagaimana membaca pasar, peluang dan mengembangkan sistem membangun ekonominya, tentu mereka dengan sangat cepat maju dengan usahanya,” tambah Mercy.

Dia menjelaskan, jika total seluruh pelatihan yang dilakukan untuk tahun ini sekitar 35 kali, dimana satu pelatihan diikutin oleh 50 peserta, maka totalnya ada 1.750 orang yang memiliki NIB yang dapat mengelola usahanya sendiri.

“Bisa dibayangkan perputaran ekonomi kita yang ada di Maluku ini. Keunggulan lokal yang keluar dari kabupaten/ kota, ini juga bisa jalan jika semua kerja bahu membahu, tidak bisa lagi kerja dengan ego sektoral, sudah harus kerja dari hulu ke hilir, mulai dari bagaimana mendapatkan bahan mentahnya atau bahan dasarnya supaya menjaga kontinuitas dari usahanya,” jelas Mercy.

“Lalu usaha yang melampau skali ekonomi, tidak bisa lagi jualan hanya dibeli oleh tetangga sendiri. Olehnya itu butuh kelompok usaha, jadi produknya digabung semua. Hal ini untuk meningkatkan nilai bergeming posisi mereka,” tambah MCB, sapaan akrab Mercy Chriesty Barends.

Terkait dengan permodalan, kata Mercy, selama ini prinsip pemberdayaan itu hibah. Dimana, pemerintah memberikan bantuan modal, pelatihan dan bahan-bahan, namun setelah itu rata-rata semuanya tidak berjalan maksimal. Olehnya itu, mereka diharapkan dapat mengajukan Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang ada di bank-bank pemerintah.

Dana KUR ini bukan punya bank, tapi uang pemerintah yang kita putus di badan anggaran lalu dikelola oleh bank-bank pemerintah. Jadi jangan takut untuk mengajukan KUR di bank, bunganya sangat kecil sekali, tidak ada agunan (jaminan).

“Untuk UMKM seperti ini cukup KTP dan NIB saja, bantuan KUR pasti dikasih senilai Rp 10 juta sampai 100 juta, bahkan lebih dari 100 juta. Semua sekarang sudah dipermudah tergantung dari masyarakatnya. Jadi bagaimana kita membangun kesadaran kritis masyarakat dan kultur usaha masyarakat menjadi masyarakat pengusaha,” papar Mercy.

Untuk diketahui, dalam pembukaan kegiatan Diklat 3 in 1 Pembuatan Aneka Olahan Berbasis Ikan Angkatan VI, juga dihadiri Kepala Balai Diklat Industri Makassar Bagus Herry, Sekretaris Kota Ambon Agus Ririmasse, dan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Ambon, John Slarmanat. (RIO)

  • Bagikan