5 Anak Maluku Hasilkan Cerpen Berbahasa Daerah.

  • Bagikan

RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON, — Kali ini lima anak Maluku berhasil menorehkan prestasi gemilang sekaligus membanggakan, lantaran telah berhasil menghasilkan cerita pendek (Cerpen) bahasa daerah Maluku dalam kegiatan Kemah Penulisan Cerpen Berbahasa Daerah Tunas Bahasa Ibu oleh Kantor Bahasa Provinsi Maluku, mulai dari tanggal 10—13 Januari 2023 di Hotel Everbright, Kota Ambon.

Dalam rilis yang diterima rakyatmaluku.fajar.co.id di Ambon, Jumat (13/01/2023) mereka adalah siswa yang masih duduk di bangku sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP). Mereka adalah peserta yang berasal dari Buru, Safira Tasidjawa danGrasia Anugrah Bihuku, sementara itu dari Maluku Tenggara Klementina Desiana Ohoiwutun dan Koleta Latbual, terakhir dari Tanimbar Maria Blessing Buksalwembun

Dalam waktu tiga hari kelima peserta telah menghasilkan cerpen menarik yang mengangkat kearifan lokal daerah mereka masing-masing. Kearifan lokal tersebut membuat cerpen itu menjadi hidup dan semakin menarik.

Dua orang anak yang berasal dari Kabupaten Buru menghasilkan cerpen yang berjudul Sang Penolong Fili Hutan Kayu Putih (Sang Penolong Dari Hutan Kayu Putih), karya Safira Tasidjawa dan Wajik Feten Ngei Nenek (Wajik Feten Untuk Nenek), karya Grasia Anugrah Bihuku.

Dua orang anak yang berasal dari Kabupaten Maluku Tenggara menghasilkan cerpen yang berjudul Tantanan Maswan En Var Uk Vadad (Gelang Adat Bawa Damai), karya Koleta Latbual dan Mam Kot n’ben Soi Evav (Sang Penari Cilik), karya Klementina Desiana Ohoiwutun.

Satu orang anak yang berasal dari Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maria Blessing Buksalwembun menghasilkan karya Rakumak Na Empun Ni Lete (Bakar Batu di Kebun Opa).

Seluruh cerpen yang dihasilkan oleh lima anak yang berasal dari Provinsi Maluku itu, akan digabung dengan 8 provinsi lain yang terpilih dari 34 provinsi. Hasilnya tentunya adalah dalam bentuk antologi cerpen. Antologi cerpen tersebut akan diluncurkan langsung oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Anwar Makarim pada tanggal 13 Februari 2023 di Jakarta.

Manfaat buku antologi cerpen ini bisa digunakan sebagai sarana pemerkuat revitalisasi bahasa daerah. Selain itu, antologi cerpen ini diharapkan dapat menjadi bahan bacaan pengayaan sebagai khazanah keberagaman bahan literasi di tanah air. Buku antologi cerpen yang dihasilkan ini tentunya sangat istimewa karena ditulis oleh anak-anak, dari sudut pandang dan kacamata anak-anak, dan akan dinikmati oleh anak-anak lainnya seusia mereka. (SSL)

  • Bagikan