Majelis Taklim Nurul Sabilah Peringati Maulid 1444 Hijriah

  • Bagikan

RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID, AMBON, – Majelis Taklim Nurul Sabilah, Kota Ambon memperingati hari Kelahiran Nabi Muhammad SAW 1444 H atau yang lebih dikenal dengan sebutan Maulid. Perayaan Maulid berlangsung di kediaman salah satu pengurus Majelis di Waiheru, Minggu, 16 Oktober 2022.

Zumba Instruktur Network (ZIN) Majelis Taklim Nurul Sabilah Kota Ambon, Juliasri Afifudin, mengaku bahagia karena baru dua bulan organisasi yang menghimpun kaum perempuan ini didirikan, sudah dapat merayakan hari Kelahiran Baginda Rasulullah Muhammad SAW.

Juliasri yang dikenal dengan panggilan ZIN Yuli mengakui, Majelis ini terhimpun dari kelompok para ibu yang terhimpun dari pesenam atau klub senam sehat.

“Kita hanya sebagai klub senam, tapi karena saya lihat di dalam klub senam ini banyak yang Islam, jadi timbulah ide untuk membangun pengajian kita,” akui ZIN Yuli di sela- sela kegiatan Maulid tadi.

Setidaknya, dari perayaan Maulid ini, menjadi langkah maju untuk ke depan, organisasi yang menghimpun perempuan ini dapat melaksanakan pula kegiatan-kegiatan rohani lainnya. “Istilahnya kalau orang bilang itu sehat jasmani, juga sehat rohani supaya seimbang. Selain ingat dunia, juga ingat akhirat,” ucap Yuli.

Ia berharap, kegiatan ini dapat memotivasi para peserta senam untuk tidak henti-henti menjaga keseimbangan jiwa dan rohaninya. Kiranya, kegiatan Maulid ini tidak hanya untuk tahun ini saja, tapi tahun ke depan akan dilaksanakan lagi, dan harus lebih meriah dibanding kegiatan perdana ini. “Semoga umur panjang, ke depan kita akan buat kegiatan lebih besar lagi,” harap dia.

Ketua Panitia Maulid, Mariani, mengaku bangga dengan pelaksanaan Maulid oleh majelis taklim ini. Bagaimana tidak, kelompok senam mereka terhimpun dari berbagai komunitas beragama. Meski berbeda agama, mereka dapat memperingati Hari Kelahiran Baginda Rasulullah SAW.

“Tujuan kita bukan hanya sehat jasmani untuk olaraga saja, tapi juga melalui kegiatan ini kita juga bisa sehat secara rohani.” Terpenting kata dia, seluruh anggota organisasi dapat saling menjaga dan menghargai meski berbeda agama. (MON)

  • Bagikan