Pedagang Ancam Tutup Amplas

  • Bagikan

Harga Sewa Naik Ratusan Juta Hingga Satu Miliar

RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON, — Pedagang yang berjualan di Ambon Plaza (Amplaz) resah dengan harga sewa los yang melonjak menjadi ratusan juta hingga satu miliar. Mereka mengancam akan melakukan aksi mogok menutup Amplas, jika Pemerintah Kota Ambon mengabaikan tuntutan mereka.

Kenaikan harga lapak atau Hak Guna Bangunan (HGB) yang baru membuat puluhan pedagang Ambon Plaza (Amplaz) mendatangi Kantor DPRD Kota Ambon, untuk membicarakan perihal harga unit/lapak yang melonjak drastis.

“Kedatangan mereka di rumah rakyat ini akibat janji yang tidak direalisasi oleh Penjabat Walikota Ambon. Dengan janjinya yakni akan mempertemukan pedagang dengan pihak ketiga sebagai pengelola Amplaz yang baru untuk membicarakan perihal harga,” kata Ketua Perhimpunan Pedagang Pusat Perbelanjaan Ambon Plaza, Edison Wambuloli, Sabtu 4 Mei 2024.

Menurutnya, penentuan harga unit tidak pernah libatkan pihak selaku pengguna unit.

“Penjabat Walikota janji akan bahas bersama, antara kami, pemkot dan pihak moderen selaku pengelola, tapi sampai sekarang tidak terealisasi,” katanya.

Selain menindaklanjuti janji Penjabat Walikota, mereka juga akan meminta DPRD menfasilitasi untuk bisa menurunkan harga unit lapak Amplaz yang naik drastis setelah diserahkan ke pihak ketiga.

“Kami meminta agar harga lapak diturunkan 50 persen dari harga yang ditetapkan mencapai ratusan juta hingga miliaran itu,” cetusnya.

Ketua Komisi II DPRD Kota Ambon, Cristianto Laturiuw menyebutkan, pihaknya akan mengundang Pemkot dan PT Modern Multiguna pekan depan, untuk membahas tuntutan para pedagang Amplaz.

Kenaikan harga sepihak yang dilakukan PT Modern Multiguna dinilai tidak wajar. Dan terkesan sebagai bentuk ‘pemerasan’ gaya baru. Padahal, harusnya harga yang ditetapkan dibahas dulu bersama para pedagang dan pemerintah kota. Sehingga tidak ada aksi protes seperti yang dilakukan pedagang.

“Kita komisi akan mengundang pengelola dan juga Pemkot Ambon, untuk membicarakan persoalan ini Senin pekan depan (hari ini),” tegasnya.

Dijelaskan, permasalahan ini harus segera dibicarakan agar tidak ada pihak yang dirugikan.

“Kalau dihitung, analisa soal transaksi jual beli di Amplaz, itu tidak seimbang dengan harga unit yang sekarang. Makanya ini harus segera dibahas pekan depan,” pungkas Laturiuw. (MON)

  • Bagikan