Tanggung Jawab Pemkot Berikan Edukasi

  • Bagikan

RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON, — Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon, terus berupaya meminimalisir penularan HIV/AIDS. Pasalnya angka penyebaran HIV/AIDS makin meningkat.

Penjabat Walikota Ambon, Bodewin Wattimena mengatakan Pemkot Ambon, melakukan apa yang menjadi tanggung jawab pemerintah dengan melakukan sosialisasi berupa edukasi di sekolah-sekolah, untuk menghindarkan diri dari seks bebas yang menjadi pemicu timbulnya HIV/AIDS.

“Pemkot Ambon, lewat Dinas P3AMD menggandeng yayasan terkait untuk memberikan sosialisasi dan edukasi,” kata Bodewin Wattimena, Selasa 15 Agustus 2023.

Dia mengakui, Pemkot Ambon tidak tinggal diam. Tapi yang paling memegang peran penting dalam penanganan HIV/AIDS merupakan keluarga atau masyarakat itu sendiri.

“Pemerintah tidak mungkin mengawal masyarakat jadi satu persatu. Tugas kita mengimbau, mengedukasi, memberikan sosialisasi keputusannya tergantung masyarakat. Kalau masyarakat dapat mengelola dirinya dengan menahan dirinya untuk tidak terlibat seks bebas dan sebagainya maka saya yakin tidak muncul,” cetusnya.

Selain itu, Komisi I DPRD Kota Ambon mendorong Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon untuk dapat mempercepat realisasi anggaran tambahan untuk penanganan HIV/AIDS. Saat ini, kasus menular HIV/AIDS di Ambon menjadi sangat trend.

“Maraknya warga yang terpapar HIV/AIDS, membuat kasus ini harus mendapat perhatian serius. Kasus ini sifatnya emergensi. Jadi anggaran penanganannya harus segera,” katanya

Kasus HIV/AIDS di Ambon meningkat dikarenakan banyaknya seks terselubung. Selain itu juga, risiko penularan karena menggunakan jarum suntik.

“Seks terselubung ini bukan saja mereka yang berada di tempat lokalisasi misalnya, tapi ada juga siswa, mahasiswa bahkan ASN. Semua ini karena lifestyle,” tandas Jafry

Untuk meminimalisir penularan HIV/AIDS, komisinya bersama Dinas Kesehatan dan OPD terkait akan melakukan screening di lokasi yang berisiko tinggi.

“Misalnya seperti di penginapan dan lainnya yang kami kira lokasi itu berisiko tinggi,” pungkasnya.

Diketahui, Dinas Kesehatan Kota Ambon, menumukan sebanyak 174 kasus baru
Human Immunodeficiency Virus (HIV). Kasus tersebut berdasarkan data dari Januari hingga Juni 2023.

Dari total 174 kasus itu ditemukan Kelurahan Rijali 2 kasus, Air Salobar 3 kasus, Waihaong 30 kasus, Belso 3 kasus, CH Tiahahu 3 kasus, Kilang 2 kasus dan Nania 5 kasus.

Dilanjutkan, Hative Kecil 3 kasus, Lateri 1 kasus, Passo 2 kasus, Poka 1 kakus, Karpan 4 kasus. Benteng 1 kasus, Arbes 6 kasus, Halong 1 kasus, Bayangkara 6, RSUD Haulussy 13 kasus, RS Alfatah 5, RS Siloam 13, Balai Kesehatan Paru 11, Klinik Cendela 32 kasus, RS Leimena 14, RS GMP 1, RS Bhaktirahayu 3 dan BLK 9 kasus.

Selama Januari sampai Juni 2023 ada 10.047 orang yang menjalani pemeriksaan HIV di fasilitas pelayanan kesehatan di Kota Ambon.

Dinrincikan, sebanyak 1.589 orang menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Siloam, 603 orang menjalani pemeriksaan di RSUP Leimena, 507 orang menjalani pemeriksaan di Puskesmas Rijali, dan 349 orang menjalani pemeriksaan di Waihaong. (MON)

  • Bagikan