Marasabessy Belum Greget Saingi Dinasti Tuasikal

  • Bagikan

RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON, — Kendati sudah tidak lagi berkuasa di Maluku Tengah, karena masa transisi hingga Pemilu 2024, dinasi Tuasikal dinilai masih kuat di kabupaten berjuluk Pamahununusa itu. Pendatang baru yang ingin merebut tampuk kekuasaan dinilai tak bisa menyangi dinasti yang sudah berkuasa selama 20 tahun di kabupaten itu, termasuk Pejabat Bupati Malteng, Muhamat Marasabessy yang ramai digadang untuk ikut berkontestasi di pesta demokrasi serantak nanti.

Direktur Parameter Research Consultant, Edison Lapalelo bahkan menyebutkan, menilai, Muhamat Marasabessy belum cukup greget untuk menyaingi dinasti Tuasikal.

“Saya kira itu butuh kerja keras, karena keluarga Tuasikal ini punya simbol dan jejaring politik yang cukup baik. Walaupun dikatakan karena pengaruh kekuasaan yang terlalu lama, sehingga terbentuk dinasti dan sebagainya ya ini politik,” ujar Lapalelo saat diwawancarai, Kamis 10 Agustus 2023.

Lapalelo mengaki, pihaknya berharap bahwa politik yang terbentuk di Maluku Tengah ini bukan dinasti Tuasikal melawan yang bukan dinasti Tuasikal. Sehingga seolah-olah yang menjadi bupati di Maluku Tengah itu hanya keluarga Tuasikal. Jangan dong,” tegasnya.

Berdasarkan pengamatan, lajut dia, siapa saja berhak mencalonkan diri baik, Muhamat Marasabessy, Ibrahim Ruhunussa, Sam Latuconsina maupun Rudolf alias Rudi Lailossa, akan berhadapan dengan Miraty, istri dari Abdullah Tuasikal ataupun istrinya Abua Tuasikal.

Kendati begitu, ia menambahkan, peluang figur baru menang di Malteng juga terbuka, Namun harus bekerja dengan meyakinkan rakyat dengan kerja-kerja nyata.

Faktanya, satu tahun itu tidak cukup untuk menghilangkan jejak-jejak yang sudah dilakukan oleh keluarga Tuasikal selama 20 tahun.

”Sangat terbuka besar kesempatan untuk orang lain menang. Faktanya, riset meyakinkan sepanjang bisa menghadirkan peran baru kepada masyarakat maka potensi tergesernya dinasti Tuasikal bisa saja terjadi,” terang dia.

Lapalelo menilai, Pj Malteng selama menjadi penjabat sampai saat ini tidak greget untuk meyakinkan masyarakat Malteng bahwa dirinya jauh lebih baik.

Sehingga diakui Lapalelo, masih terkesan sekedar membangun opini, dirinyalah satu-satunya yang bisa menghadap dinasti ini.

Harusnya, kata dia lagi, secara maksimal Marasabessy bisa meyakinkan bahwa ia potensial, lantaran satu tahun saja bisa mengubah opini atau sudut pandang masyarakat terhadap pembangunan di Malteng.

“Itu yang belum benar-benar terubah dari sudut pandang masyarakat. Masih sekedar sentimen-sentimen. Saya berharap bahwa janganlah sentimen lalu kita harus lawan, jangan begitu, kalau di Malteng pemimpin yang jadi bupati janganlah membangun stigma atau pergerakan seperti itu. Jika terus begitu apa bedanya dengan dinasti Tuasikal,” katanya mengakhiri. (**)

  • Bagikan