A.M. Sangadji Diyakini Jadi Pahlawan Nasional

  • Bagikan

RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON, — Gubernur Maluku, Irjen. Pol (Purn) Drs. Murad Ismail, membuka Seminar Nasional A.M. Sangadji Menuju Pahlawan Nasional di Auditorium Kampus Institusi Agama Islam Negeri (IAIN) Ambon, Rabu, 28 Desember 2022.

Gubernur mengatasnamakan pemerintah daerah, menyambut baik kegiatan seminar sebagai bukti komitmen pemerintah daerah untuk menyaksikan A.M. Sangadji sebagai pahlawan nasional.

“Saya sangat berkeyakinan bahwa niat baik keluarga besar A.M Sangaji didukung penuh oleh pemerintah daerah beserta seluruh stakeholder terkait termasuk masyarakat, insya Allah dengan ridho Allah SWT, Tuhan yang Maha Besar, pada tahun 2023 Indonesia memiliki tambahan pahlawan nasional yaitu A.M. Sangadji,” ucapnya.

Dalam kesempatan itu, Gubernur juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh keluarga besar A.M. Sangadji yang berada di Kalimantan Timur, Kepulauan Riau maupun di Provinsi Maluku terutama di Negeri Rohomuni yang sejak awal terlibat dalam proses pengusulan A.M Sangadji sebagai pahlawan nasional.

“Serta kepada semua pihak dan tim peneliti yang telah bekerja keras mengumpulkan penggalan cerita menjadi dokumen berharga dalam proses pengusulan A.M. Sangaji sebagai pahlawan nasional Indonesia. Olehnya itu, saya berharap pelaksanaan seminar ini menghasilkan pemikiran-pemikiran brilian dari para narasumber dalam menghasilkan rekomendasi terbaik,” ujarnya.

Sementara itu, Cicit dari A.M. Sangadji, Kamil Mony, menyampaikan bahwa seminar nasional ini sebagai variabel pendukung di daerah yang kemudian akan diproses di Kementerian Sosial. Sehingga kedepannya, diharapkan agenda besar ini harus menjadi jembatan perubahan lantaran sosok A.M. Sangadji adalah tokoh perintis kemerdekaan Indonesia bersama beberapa tokoh nasional lainnya.

“Yang paling penting dari proses ini adalah soal political will dari pemerintah daerah, artinya proses pengusulan A.M. Sangadji pada awal Januari 2023 tentu ada tahapan dengan dibentuknya tim peneliti pusat dan diserahkan kepada Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan, kemudian akan diserahkan kepada Presiden yang memiliki hak prerogatif untuk menentukan tanda kepahlawanan seseorang,” ujar Kamil.

Sejalan dengan itu, Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial Dinas Sosial Provinsi Maluku, Jacqueliyn Akyuween, mengonfirmasi terkait dukungan penuh oleh Pemerintah Provinsi Maluku terlihat dari dokumen penganggaran untuk kegiatan seminar nasional yang tidak ada di Dinas Sosial.

“Tetapi dengan dukungan Komisi IV DPRD Provinsi Maluku terus keberpihakan Pemda, maka dana ini dikucurkan. Kalau seminar nasional telah berjalan, maka sudah pasti langkah selanjutnya akan ditempuh seperti kelengkapan administrasi, dan inikan gubernur hadir, maka otomatis dukungannya ada,” akui Jacqueliyn.

Menurutnya, meskipun dari perkembangan dan fakta di lapangan bahwa A.M. Sangadji layak menjadi pahlawan, tetapi harus sesuai proses.

“Artinya, ketika sampai ke Kementerian kami berharap bisa lolos, tetapi kalau masih ada hal yang harus dilengkapi, pasti kita akan kawal karena sudah menjadi komitmen kami, pihak keluarga, pemerintah daerah dan DPRD,” ungkapnya.

Hadir sebagai narasumber dalam seminar itu, Ganjar Basuki Santoso (Kementerian Sosial RI), Wasino (Dosen Universitas Negeri Semarang), Agus Mulyana (Dekan Fakultas Pendidikan IPS UPI Bandung), Rektor Unpatti Ambon M. J. Saptenno, Rektor IAIN Ambon Zainal Abidin Rahawarin dan Rektor UKIM Ambon Hengky Hartharia.

Turut hadir mantan Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu dan Sekretaris Daerah (Sekda) Maluku Sadali Ie dan tamu undangan lainnya. (RIO/ SSL)

  • Bagikan