Harga Kebutuhan Pokok Jelang Nataru Relatif Stabil

  • Bagikan

RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON, — Gubernur Maluku, Irjen Pol (Purn) Drs. Murad Ismail, mengatakan, situasi harga dan stok kebutuhan pokok serta barang penting di pasar tradisional, ritel modern dan gudang distributor menjelang Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 (Nataru) sampai dengan saat ini lancar dan harga relative stabil.

“Dan untuk mengantisipasi meningkatnya permintaan masyarakat jelang Nataru, telah dilakukan Rapat Koordinasi TPID Provinsi Maluku yang dihadiri oleh Forkopimda, pihak BUMN, Distributor, serta Stakeholder terkait,” kata Gubernur, dalam laporannya saat Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah yang dipimpin langsung oleh Mendagri H. Muhammad Tito Karnavian, secara virtual dilantai II Kantor Gubernur Maluku, kemarin.

Dia menjelaskan, untuk stok Beras Premium dikuasai oleh Bulog Divre Maluku dan Distributor sampai dengan 18 Desember 2022 sebesar 6.243 ton, dengan ketahanan stok selam tiga bulan kedepan. Dimana harga beras kualitas medium di pasar tradisional sebesar Rp 13.500 per kilo.

Stok Gula Pasir 2.805 ton dengan ketahanan stok selama 1,5 bulan kedepan dan harganya di pasar tradisional sebesar Rp 14.500 per kilo. Kemudian stok Minyak Goreng sebanyak 2.502.089 liter merek Minyak Kita dengan ketahanan stok selama 1,5 bulan kedepan dengan harga pasaran Rp 14 ribu per liter.

Untuk stok daging Ayam Broller, lanjut Gubernur, sebanyak 1.469 ton dengan ketahanan stok selama dua bulan kedepan dan harga dipasaran Rp 38.000 per kg. Jumlah stok telur sebanyak 195.827 Kilogram dengan ketahanan stok selama 2 bulan kedepan dan harga pasaran per butir Rp. 2.200.

Dan untuk Stok Bawang Merah dikuasai sebanyak 120 ton dengan ketahan stok hingga 25 hari kedepan dengan harga pasaran Rp 40.000 per kg dan stok Bawang Putih yang dikuasi sebanyak 133 ton dengan harga pasaran sebesar Rp 28.000 per kg.

Untuk daging sapi, stok yang dikuasai sebanyak 120 ton dengan ketahanan stok selama satu bulan kedepan dengan harga pasaran Rp 120.000 per kg. Dan stok cabe rawit yang dikuasai sebanyak 116 ton dengan ketahanan selama 1,5 bulan kedepan dengan harga pasaran Rp. 71.250 per kg.

“Dalam meringankan beban masyarakat, Pemerintah Provinsi Maluku telah melakukan operasi pasar dengan harga subsidi melalui kerjasama dengan Bulog dan Distributor sejak Oktober sampai dengan Desember 2022, dan dilakukan di pasar dan secara mobile di kecamatan,” jelas Gubernur.

Menurut Gubernur, inflasi Maluku pada November 2022 sebesar 1,13 persen (MTM) dan pada Oktober 2022 menglami deflasi sebesar -0,02 persen (MTM). Dimana, komoditas pemicu utama inflasi di Maluku pada November 2022 meliputi, rokok kretek filter 11.80 persen, rokok putih 3,78 persen, ikan laying/benggol 20,86 persen, Angkutan Udara 2,38 persen, Ikan Tongkol 21,63 persen, ikan selr 13,86 persen dan tempe 41,56 persen.

Hal ini, lanjut Gubernur, disebabkan dampak kenaikan tarif Cukai Tembakau (CHT) tahun 2022 sebesar 12 persen sesuai PMK Menteri Keuangan Nomor:192/PMK.010/2021, demikian juga kenaikan Avtur di Wilayah Maluku yang naik menjadi Rp 17.819 per liter pada bulan Oktober menjadi Rp 18.653 per liter pada bulan November.

Sedangkan komoditas penyumbang deflasi Maluku pada November 2022, kata Gubernur, terdapat pada cabe merah -36,68 persen, Mangga -8,28 persen, sepatu anak -3,39 persen, bayam -9,12 persen, kangkung -3,02 persen, daun singkong -9,58 persen, telur ayam ras -1,73 persen, ikan kakap merah -11,08 persen dan kayu balokam 3,79 persen.

Ditambahkan Gubernur, untuk kebutuhan pokok utama selama November 2022 menunjukan harga yang stabil dan cenderung menurun sebagi dampak pelaksanaan operasi pasar dan pasar murah yang dilakukan oleh TPID bersama Bulog dan Distributor.

“Kami juga telah melakukan implementasi Dana Transfer Umum (DTU) dua persen dalam rangka pengendalian inflasi dengan alokasi anggaran sebesar Rp 8.552.269.664, dengan realisasi keuangan sebesar 78 persen dan minggu ini ditargetkan 100 persen,” terangnya. (RIO)

  • Bagikan