RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON — Walikota Ambon, Bodewin Wattimena, menginstruksikan seluruh guru wali kelas untuk memeriksa makanan siswa sebelum dikonsumsi, menyusul temuan ulat dalam makanan milik seorang siswa SD Kristen Seri, Kecamatan Nusaniwe, yang terjadi pada Selasa, 22 Juli 2025.
Makanan tersebut merupakan bagian dari program makan bergizi gratis yang merupakan program nasional Presiden RI dan dijalankan Pemerintah Kota Ambon melalui skema Subsidi Pangan untuk Pelajar dan Guru (SPPG).
“Saya akan membuat surat edaran kepada semua guru wali kelas. Sebelum anak-anak makan, mereka wajib memeriksa semua ompreng (makanan) yang ada. Kan cuma satu kelas, itu ada 16 orang, jadi harus diperiksa semua dulu bahwa makanan itu layak dimakan oleh anak-anak,” tegas Walikota di Ambon, Jumat, 25 Juli 2025.
Ia menjelaskan, program SPPG setiap harinya mendistribusikan sekitar 20 ribu porsi makanan yang dikelola oleh tujuh dapur umum tersebar di berbagai wilayah. Ia menyayangkan apabila satu insiden langsung dijadikan dasar untuk menilai program secara negatif.
“Kalau dari 20 ribu itu ada satu yang ditemukan ulat, lalu menyatakan program ini tidak baik, itu tidak bisa,” katanya.
Ia juga meminta semua pihak untuk tidak terburu-buru menyimpulkan penyebab insiden tersebut. Menurutnya, perlu dilakukan pengecekan lebih lanjut untuk memastikan apakah ulat tersebut berasal dari makanan atau dari sumber lain.
“Nanti dicek dulu, apakah betul ulat itu memang dari makanan atau jatuh dari pohon. Jadi, kita belum tahu. Tidak boleh kita menyimpulkan dulu,” jelasnya.
Walikota mengaku telah menginstruksikan Dinas Pendidikan dan pihak sekolah untuk menelusuri kejadian tersebut secara menyeluruh dan menyampaikan hasilnya secara terbuka kepada masyarakat.
“Saya minta mereka mencari tahu dan memastikan kepada publik bahwa kejadian ini karena apa,” tandasnya. (MON)