36 Kasus Kebakaran, Warga Ambon Diminta Waspada

  • Bagikan

RAYKATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON — Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Ambon mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama terhadap potensi gangguan listrik dan kelalaian penggunaan api di rumah. Pasalnya, sebanyak 36 kasus kebakaran terjadi di wilayah Ambon sejak Januari hingga pertengahan Juli 2025.

“Ada 36 kasus kebakaran. Kami mengimbau masyarakat untuk lebih waspada agar kejadian serupa tidak terus berulang, karena sebagian besar dipicu oleh korsleting listrik, kelalaian saat memasak, dan pembakaran sampah,” imbau Kepala DPKP Kota Ambon, Edwin Pattikawa, di Ambon, Rabu, 16 Juli 2205.

Ia merinci, objek kebakaran cukup beragam, mulai dari rumah warga, ruko, sekolah, tempat usaha, fasilitas umum, hingga tempat pembuangan sampah.

Di antaranya, dua unit ruko di kawasan Batu Merah Blok C No.72 dan 73, Kecamatan Sirimau, yang terbakar pada 3 Januari, serta bangunan SMP Negeri 4 Ambon di Jalan Setia Budi yang terbakar lima hari setelahnya.

“Belum seluruh penyebab dapat kami simpulkan karena masih dalam penyelidikan. Namun, sebagian besar disebabkan oleh faktor kelalaian dan gangguan listrik,” katanya.

Dijelaskan, pada Januari saja, tercatat 10 kejadian kebakaran, termasuk insiden di Rumah Makan Padang Trikora, sejumlah rumah warga, serta beberapa titik tempat pembuangan sampah seperti di depan Kampus Unpatti dan Kantor BPJS Wailela.

Kebakaran juga melibatkan kendaraan, seperti satu unit mobil yang terbakar di Kebun Cengkeh pada 17 April, serta kendaraan roda tiga (tosa) di Air Salobar pada 3 Maret.

Fasilitas publik pun tak luput dari musibah ini. Ruang operasi RSUD Kudamati terbakar pada 8 Maret, disusul insiden serupa di rumah sakit wilayah Skip, Sirimau, pada 14 April. Pada akhir Juni, toko Optik Melawai di kawasan Jalan Ay. Patty juga mengalami kebakaran.

“Kebakaran terakhir terjadi pada 6 Juli di Dusun Wainusalau, Desa Suli, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah, yang menghanguskan koper dan kasur milik warga,” jelas Pattikawa. (MON)

  • Bagikan

Exit mobile version