Ambon Siap Sambut 12 Negara

  • Bagikan

International Music Cities Festival 2025

RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON, — Sebagai tuan rumah International Music Cities Festival yang dijadwalkan berlangsung pada Oktober 2025 mendatang, Kota Ambon telah siap untuk menyambut 12 negara yang ikut berpartisipasi dalam event ini. Di antaranya, Indonesia, Selandia Baru, Korea, Thailand, Malaysia, Belanda, India, Polandia, Jerman, Jepang, Vietnam, dan Australia.

Direktur Ambon Music Office (AMO), Ronny Loppies, mengatakan, setidaknya ada tiga agenda utama yang tengah dipersiapkan, yakni Pertunjukan Musik Internasional, Asia Music Cities Forum, serta Resital Musik dari Sekolah-sekolah Imbas Kurikulum Musik.

“Resital ini melibatkan anak-anak dari sekolah dampingan, bukan hanya sekolah seni, tapi juga sekolah umum yang menerapkan kurikulum musik,” ungkap Ronny, dalam konferensi pers di Balai Kota Ambon, Senin, 30 Juni 2025.

Menurutnya, festival tersebut bukan hanya ajang pertunjukan, tetapi juga wadah diskusi dan kolaborasi antarkota musik dunia, yang menjadi bagian penting dari upaya Ambon membangun kota berkelanjutan berbasis budaya.

“Kita harus melihat budaya sebagai motor pergerakan kota masa kini. Semua pemangku kepentingan harus fokus mendorong transformasi ini,” ujar Ronny.

Ia menjelaskan, musik memegang peran sentral dalam membangun kota kreatif yang inklusif dan berkelanjutan. Dan Ambon sendiri telah menyandang status Kota Musik Dunia dari UNESCO sejak 2019. Melalui evaluasi periode 2020–2024, Ambon meraih predikat “excellent”, nilai tertinggi dalam sistem pemeringkatan kota kreatif dunia.

“Capaian itu tak lepas dari program-program inovatif yang mengintegrasikan musik dengan isu lingkungan, pendidikan, hingga infrastruktur. Di mana, musik di Ambon bukan hanya soal bermain musik, ini tentang bagaimana musik menjadi alat pendidikan, membentuk karakter, dan alat pembangunan,” jelas Ronny.

Ia menambahkan, pendekatan pendidikan musik di Ambon tidak bergantung pada gedung sekolah khusus. Penggunaan teknologi sederhana seperti ponsel dan keterlibatan komunitas menjadi kekuatan tersendiri.

Ronny juga mendorong Pemerintah Kota Ambon untuk meningkatkan dukungan, khususnya dalam hal pembiayaan dan kehadiran di forum-forum internasional tahunan yang digelar UNESCO.

“Kalau kita ingin mempertahankan status ‘excellent’, kehadiran dalam forum itu krusial. Karena yang mengambil komitmen bukan hanya focal point seperti AMO, tapi juga kepala daerah,” pungkasnya. (MON)

  • Bagikan

Exit mobile version