700 Warga Ambon Digigit Anjing Rabies, 7 Tewas

  • Bagikan

RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON, — Sebanyak tujuh warga Kota Ambon meninggal dunia akibat terinfeksi rabies setelah digigit anjing sejak Januari hingga Mei 2025. Sementara itu, lebih dari 700 warga tercatat mengalami gigitan anjing dalam periode yang sama.

“Yang meninggal itu tujuh orang, sementara yang terkena gigitan sekitar 700 orang,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Ambon, Wendy Pelupessy, di Balai Kota Ambon, Jumat, 23 Mei 2025.

Menurut Wendy, sebagian korban meninggal karena tidak melaporkan gigitan yang dialami dan tidak mendapat vaksinasi dalam waktu 14 hari setelah kejadian.

“Mereka menganggap lukanya kecil, sehingga tidak melapor. Padahal, bila tidak divaksin dalam waktu 14 hari hingga tiga bulan, risikonya bisa fatal,” ujarnya.

Ia menekankan pentingnya vaksinasi pasca gigitan, terutama bila anjing yang menggigit belum divaksin.

“Setelah digigit, segera ke puskesmas untuk suntikan pertama. Kalau anjing tidak divaksin, maka manusia yang terkena gigitan akan membutuhkan perawatan lebih mahal,” jelasnya.

Wendy menambahkan, pengendalian populasi dan vaksinasi anjing sangat berpengaruh terhadap pengurangan kebutuhan vaksin bagi manusia.

“Kalau anjing dikendalikan, meski gigitan banyak, vaksinasi untuk manusia tidak sebanyak itu,” katanya.

Dari data Dinas Kesehatan, enam kasus kematian sebelumnya tercatat di tujuh lokasi berbeda. Di Negeri Passo, Kecamatan Baguala, tercatat lima kasus gigitan, dengan dua korban meninggal karena menolak vaksin, sementara tiga lainnya telah divaksinasi.

Kematian juga terjadi di Negeri Halong, Kecamatan Baguala serta di Dusun Siwang Negeri Urimesing dan Airlouw Negeri Latuhalat, Kecamatan Nusaniwe, masing-masing satu kasus, juga karena korban enggan divaksin. Kasus gigitan lainnya tercatat di kawasan Benteng, Kelurahan Tihu, dan Kayu Putih.

Kepala Dinas Pertanian, Peternakan, dan Ketahanan Pangan Kota Ambon, Muhammad Abdul Aziz, menyatakan bahwa timnya telah turun ke lokasi gigitan untuk melakukan vaksinasi terhadap hewan.

“Rabies adalah penyakit zoonosis yang ditularkan melalui gigitan hewan terinfeksi. Hewan pembawa rabies biasanya menunjukkan gejala seperti air liur berlebihan, gelisah, agresif, takut cahaya, suara, dan air, serta cenderung menggigit dan menyendiri,” jelasnya.

Ia mengimbau masyarakat agar segera melapor ke aparat desa, puskesmas, atau dinas terkait bila mengalami atau menemukan kasus gigitan oleh hewan penular rabies. (MON)

  • Bagikan

Exit mobile version