GEMPRI Lapor ke Mabes Polri Minta Pengusutan Mafia Tambang

  • Bagikan

RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON, — Bukan hanya mengelar aksi di Namlea, tapi Gerakan Mahasiswa dan Pemuda Republik Indonesia (GEMPRI) juga melakukan yang Mabes Polri di Jakarta .

Selain demo, GEMPRI juga melaporkan pelaku pertambangan ilegal di Gunung Botak Kecamatan Waelata, Kabupaten Buru, di Badan Reserse dan Kriminal (Bareskrim).

“Kami meminta Bareskrim Polri bentuk tim investigasi terkait pelaku pertambangan ilegal,” kata Ketua GEMPRI Buru Rifandi Makattita rilisnya yang diterima Rakyat Maluku, Senin (19/5/2025).

Pembentukan tim investigasi, lanjut dia, penting sehingga para mafia tambang yang membackup PETI, segera ditangkap dan diproses hukum.

“Tambang Gunung Botak sudah banyak memakan korban jiwa. Karena itu, harus ditutup sembari menunggu kebijakan Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa untuk melegalkan tambang emas itu,” jelas Rifandi.

Dia menduga ada aktor intelektual yang bermain di Gunung Botak. Oknum itu membackup tambang, yakni Ibrahim Wael.

“Dia juga yang menghambat program pemerintah untuk mensejahterakan masyarakat,” dugannya.

  • Bagikan

Exit mobile version