Pencarian Pendaki Asal Bogor di Binaya Berlanjut

  • Bagikan

RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON, — Proses pencarian terhadap seorang pendaki asal Kecamatan Cibungbulang, Bogor, Jawa Barat, Firdaus Ahmad Fauzi (27), yang hilang di sekitar lokasi Nasapeha, salah satu jalur pendakian Gunung Binaya, Maluku Tengah (Maltang) sejak Sabtu, 26 April 2025, berlanjut hingga tujuh hari ke depan.

Kepala Balai Taman Nasional (BTN) Manusela, Deny Rahadi, mengatakan, pencarian ulang terhadap pendaki asal Bogor tersebut dilakukan berdasarkan kesepakatan antara pemerintah daerah bersama BTN Manusela dan masyarakat setempat.

“Ini dilakukan sesuai arahan dari Wakil Bupati Maluku Tengah. Tim relawan dan masyarakat sudah mulai bergerak sore ini menuju Desa Piliana sebagai titik awal pencarian,” kata Deny di Ambon, Selasa, 13 Mei 2025.

Menurutnya, metode pencarian yang dilakukan oleh tim terdiri dari gabungan relawan dan warga sekitar, dilakukan secara konvensional dengan menelusuri jalur-jalur yang diperkirakan dilalui oleh pendaki Firdaus saat terakhir terlihat.

“Tim akan telusuri jalur-jalur yang diperkirakan dilalui oleh pendaki Firdaus saat terakhir terlihat. Di mana, tim dari BTN Manusela tengah menjalani masa pemulihan atau recovery usai pencarian sebelumnya,” ujarnya.

Dia mengakui, Gunung Binaiya yang merupakan puncak tertinggi di Maluku dikenal memiliki medan yang menantang. Pencarian terhadap pendaki hilang kerap terkendala cuaca dan kondisi geografis.

Di sisi lain, Forum Pecinta Alam Maluku tengah melalukan penggalangan dana untuk pencarian pendaki Firdaus. Penggalangan dana merupakan inisiatif dari Forum Pencinta Alam Maluku, untuk mempersiapkan logistik ke tim relawan pencairan.

“Kita berharap pencarian tetap berjalan, penggalangan dana ini untuk membantu logistik dan membantu teman-teman relawan yang disana,” kata Korlap Sarfudin Hehanusa.

Dia berharap, tim relawan cepat menemukan pendaki Firdaus. Selain itu, kata Saifudin, dari pencinta alam Maluku meminta agar jabatan kepala Balai Taman Nasional Manesela dicopot karena tidak bertanggung jawab.

“Pendaki Firdaus secara administrasi mengikuti prosedur membayar, makanya kita selaku pencinta alam Maluku minta untuk kepala balai dicopot,” pintanya. (MON)

  • Bagikan

Exit mobile version