Menteri Bahlil: Mahasiswa Harus Adaptif Tantangan Global

  • Bagikan

Isi Kuliah Umum di Unpatti

RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON, — Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI, Bahlil Lahadalia, mengatakan, mahasiswa khususnya di wilayah Provinsi Maluku harus dapat adaptif terhadap perkembangan dan tantangan global. Sebab, kondisi global saat ini membutuhkan banyak lulusan yang mengerti akan persoalan dimaksud yang sedang dihadapi.

“Mahasiswa harus bisa menguasai persoalan ini serta terus membuka diri dengan mempelajari hal-hal terkait, ditunjang dengan sarana dan prasarana dari kampus sebagai wadah pemikir-pemikir andal,” kata Bahlil, saat memberikan kuliah umum di Kampus Universitas Pattimura (Unpatti), Kota Ambon, Senin, 7 Oktober 2024.

Menurut Bahlil, saat ini banyak mahasiswa di wilayah timur yang lebih meminati jurusan sosial dan humaniora, namun semakin sedikit yang meminati jurusan eksakta yang dapat berguna bagi pembangunan sumberdaya alam melimpah yang menjadi potensi daerah itu.

Dan seharusnya, lanjut Bahlil, kampus juga bisa mengarahkan mahasiswa untuk bagaimana caranya memanfaatkan jurusan yang memang bisa adaptif dengan perkembangan dan tantangan global saat ini.

Sebab kondisi global saat ini seperti persoalan ekonomi yang menerpa negara-negara Eropa, harusnya menjadi contoh bagaimana negara maju dan modern sekalipun dapat terdampak dari kondisi penurunan ekonomi.

“Di situlah tugas kampus untuk mencetak lulusan yang dapat beradaptasi dengan tantangan global,” terang Bahlil.

Dia menjelaskan, kampus terbaik tidak menjadi jaminan dapat mencetak mahasiswa terbaik pula, melainkan mahasiswa terbaik dapat dicetak dari keinginan belajar dan memacu diri untuk selalu menimba ilmu dari masing-masing individu itu sendiri.

“Dengan begitu, kampus manapun itu akan mampu mencetak lulusan yang dapat berkompetisi dengan lulusan kampus terbaik sekalipun di Indonesia dan mancanegara. Jangankan kampus dalam negeri, Harvard pun kita harus siap berkompetisi,” jelasnya.

Dikatakan Bahlil, kampus atau perguruan tinggi hanyalah sebagai instrumen yang menyediakan sarana dan prasarana untuk menunjang sumberdaya manusia guna memaksimalkan sumberdaya alam yang ada.

“Dulu saya kuliah di kampus yang bahkan kalau kita cari di google saja tidak ada, tapi saya mampu bersaing dengan lulusan kampus lainnya hingga saya berada di titik ini,” pungkasnya.

Dalam kesempatan itu, Menteri ESDM RI Bahlil Lahadalia juga melakukan peletakan batu pertama pembangunan Sport Center di Kampus Unpatti Ambon.

Menteri Bahlil menginginkan kampus ikut berperan dalam melahirkan atlet-atlet berprestasi dari Provinsi Maluku. (RIO)

  • Bagikan