Bongkar Paksa Barang Penumpang, TKBM Mogok

  • Bagikan

RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON, — Ratusan Tenaga Kerja Buruh Muatan (TKBM) bagasi Pelabuhan Yos Sudarso Ambon mogok kerja. Akibatnya, KM Sirimau tujuan Sorong, yang seyogyanya berangkat sekira pukul 08.00 WIT, tertunda hingga pukul 10.30 WIT, Senin, 8 Januari 2024.

Informasi yang dihimpun Rakyat Maluku, aksi mogok kerja oleh para buruh Pelabuhan Yos Sudarso akibat dari tidak adanya sosialisasi terkait barang bawaan penumpang berupa barang elektronik yang mana harus ditimbang dan tidak ditimbang.

Sehingga barang ringan berupa rice cooker dan speaker pun ditimbang. Padahal, sudah jelas kalau barang lebih dari 40 kg baru naik timbangan dan dikenakan bagasi.

Kondisi ini diperparah dengan aksi oknum TNI AL yang memeriksa barang bawaan penumpang.
Diduga oknum itu
membuka paksa tas atau karton dengan menggunakan sangkur sehingga barang-barang penumpang rusak.
Padahal, buruh sudah menjelaskan kepada oknum tersebut kalau yang dipikul berupa alat elektronik.

Setelah negosiasi dan dilanjutkan dengan rapat bersama unsur terkait yang mendiami Pelabuhan Yos Sudarso, buruh pun luluh dan aktivitas pun berjalan normal.

KM Sirimau tujuan Sorong, Papua Barat, diberangkatkan pukul 10.30 WIT.

Humas Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KS0P) Kelas I Ambon Kiky Samallo menjelaskan, aksi mogok TKBM lantaran tidak terima soal barang bawaan di bawah 40 Kg ditimbang.

“Kalau di bawah 40 Kg itu tidak ditimbang lagi, di atas 40 kg baru ditimbang. Cuma menurut para buruh, tadi (kemarin) itu memang di lapangan tidak seperti itu. Contoh speaker. Speaker itu tulisnya soudsystem. Dipikir itu (40). Padahal saat ditimbang 7, sekian kg,” jelas Kiky Samallo kepada Rakyat Maluku di ruang kerjanya.

Sementara dugaan pembongkaran paksa oleh personel TNI AL, dia mengatakan, pemeriksaan yang dilakukan untuk memastikan barang penumpang yang dibawa tidak berbahaya. Apalagi beberapa waktu lalu diamankan senjata api (senpi) milik penumpang. Karena itu, perlu ada pemeriksaan terhadap barang penumpang.

“Kaya (seperti) dong (mereka, buruh) bilang tadi tas rusak. Sebenarnya itu prosedur saja, kita tidak punya kewenangan. Itu belum ada X-ray sehingga harus memastikan bahwa tidak ada barang berbahaya yang dibawa oleh penumpang,” jelasnya.

Ditambahkan, saat itu juga persoalan terkait barang bawaan penumpang diselesaikan dengan digelar rapat antar instansi yang berwenang di areal pelabuhan, seperti KSOP, Pelindo, Pelni, Polsek KPYS, TNI AL dan TKBM termasuk perwakilan buruh.

“Sudah selesai. Pernyataan dari Pelindo nanti mereka siapkan X-ray. Jadi tadi itu miskomunikasi saja,” tandasnya.

Terpisah, Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Danlantamal) IX/Ambon Brigjen TNI (Mar) Said Latuconsina, yang dikonfirmasi perihal dugaan merusak barang bawaan penumpang, Latuconsina mengeskan, jika ada yang merasa dirugikan dilaporkan saja ke Polisi Militer Angkatan Laut (Pomal).

“Klo (kalau) ada yang dirugikan suruh bikin laporan ke Pomal saja nanti diperiksa,” ujar Danlantamal lewat pesan WhastApp kepada Rakyat Maluku. (AAN)

  • Bagikan