Prodi AFI IAIN Ambon Diskusi Publik Bahas Konflik Israel vs Palestina

  • Bagikan

Diskusi Publik, – (dari kiri_red) Moderator: Kaprodi AFI, M. Syafin Soulsa, M.Si., Narasumber; Wadek III F. Uswah IAIN Ambon, Dr. Saidin Ernas., Wakil Ketua Komisi IV DPRD Maluku, Rofik Akbar Afifudin. Foto: IST

RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID, AMBON, — Program Studi Akidah dan Filsafat Islam (AFI) Fakultas Ushuluddin dan Dakwah (Uswah) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ambon menggelar Diskusi Publik tentang Konflik Kemanusiaan antara Israel dan Palestina, di pelataran Gedung Laboratorium Komunikasi Massa Fakultas Uswah IAIN Ambon, Rabu, 15 Nopember 2023.

Diskusi Publik yang dihadiri puluhan mahasiswa ini menghadirkan Wakil Dekan III Fakultas Uswah IAIN Ambon, Dr. Saidin Ernas, dan Wakil Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Maluku, Rofik Akbar Afifudin sebagai narasumber, yang dimoderatori oleh Kajur AFI, M. Syafiin Soulisa, M.Si.

Menurut Syafin, kegiatan Diskusi Publik dengan membahas isu-isu terupdate menjadi salah satu agenda rutin dilaksanakan oleh Prodi AFI. Sebelumnya, diskusi serupa telah dilaksanakan dengan membahas isu politik dan keamanan. Diskusi ini akan terus dilaksanakan dengan menghadirkan para narasumber yang memiliki kompeten, sebagai bobotan pengetahuan kepada para mahasiswa AFI khususnya, dan mahasiswa IAIN secara umum.

Ia menjelaskan, pemilihan tema Konflik Zionis Israel dengan Palestina ini, mengingat isu tersebut tengah merambah ke seluruh masyarakat, tak saja masyarakat umum, tapi juga kalangan akademik. Sehingga, peran dan fungsi akademik khususnya mahasiswa sebagai agent of change dan sosial control, dapat difungsikan untuk meminimalisir kondisi sosial di tengah masyarakat.

Salah satu upaya penting dari diskusi ini, akan melahirkan model berpikir mahasiswa yang kritis dan ilmiah. Mahasiswa juga dapat menjadi penyambung ke masyarakat, untuk menjelaskan apa yang sedang terjadi di antara Zionis Israel dengan Palestina, lewat pendekatan sosial, agama, politik maupun budaya. Sehingga, konflik kemanusiaan di kedua wilayah tidak meluas ke Indonesia umumnya, dan Maluku khususnya. Apalagi, tekan Syafin, Maluku pernah mengalami konflik kemanusiaan beberapa tahun silam.

Safin sendiri memandang, konflik antara Zionis Israel dengan Palestina, harus disikapi secara kemanusiaan. Nalar akademik mahasiswa dan dosen, kiranya melihat persoalan ini secara kemanusiaan, sehingga konflik tersebut tidak melebar ke negara lain. Tentu, lanjut dia, dalam hal kemanusiaan, maka semua orang mengutuk setiap tindakan yang menyebabkan kematian terhadap masyarakat sipil.

Hal ini ditegaskan detil di dalam Al-Quran, kutip Syafin, dalam Surah Al-Maidah (32). Dijelaskan di dalam ayat tersebut, membunuh satu nyawa, sama artinya membunuh semua orang. Hal inilah yang dilihat di tengah konflik tersebut. Sebagai mahasiswa, kiranya konflik antara militer Israel dengan warga Negara Palestina, harus diakhir demi kelangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara.

Dikutip secara singkat dari Dialog Publik tersebut, Dr. Saidin Ernas, memfokuskan wacana dengan tiga pendekatan. Pendekatan geopolitik, kemanusiaan dan agama. Ia mengemukakan, persoalan konflik antara zionis Israel dengan Palestina, tidak dapat dilihat dari satu aspek saja. Ketiga aspek ini sedang digunakan untuk memutar isu ke belahan dunia. Alhasil, masyarakat mengkonsumsi isu tersebut didasarkan pada tiga pendekatan itu. Kalangan bawah, mendekati kemanusiaan dan agama. Kalangan Timur Tengah, menggunakan pendekatan geopolitik dan agama. Beda halnya dengan dunia belahan barat, yang melihat persoalan ini dengan pendekatan kemanusiaan.

Sependapatnya, konflik tersebut harus dilihat dari berbagai sudut pandang, agar tidak menimbulkan persepsi kritis yang berkepanjangan, apalagi sampai menimbulkan konflik di tengah masyarakat.

Saidin menambahkan, pemerintah dan masyarakat Indonesia telah mengambil bagian, dengan mengutuk tindakan Zionis Israel, yang menyerang anak-anak, masyarakat dan fasilitas umum. Secara, Saidin mengharapkan konflik tersebut segera berakhir, sehingga anak-anak dan masyarakat sipil tidak menjadi korban yang berkepanjangan.

Sementara Anggota DPRD Maluku, Rofik Akbar Afifudin, secara tegas mengutuk upaya genosida yang dilakukan militer Zionis Israel. Rofik mengajak seluruh masyarakat untuk sama-sama memberikan dukungan kepada masyarakat Palestina. Salah satunya dengan memboikot produk Israel yang ada di Indonesia, terkhusus Maluku.

Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Maluku ini, juga mempertanyakan komitmen kemanusiaan mayoritas Perserikatan Bangsa-Bangsa, yang lamban dalam melihat konflik di kedua wilayah. Pasalnya, konflik tersebut telah menyebabkan ribuan anak, dan orang tua yang tidak berdosa meninggal dunia, namun, PPB lambat dalam menanganinya.

Ia menegaskan, lambatnya sikap PBB dalam menyikapi persoalan ini, menjadi catatan kritis kepada seluruh negara dan masyarakat di dunia, untuk mengevaluasi kembali keberadaan organisasi dunia tersebut.(WHL)

  • Bagikan