Prabowo Usul Pindahkan, Anies Sarankan Makam Tetap di Makassar

  • Bagikan
Anies berziarah bersama bakal calon wakil presiden Muhaimin Iskandar (Cak Imin). Keduanya disambut juru kunci sekaligus generasi kelima Pangeran Diponegoro, Raden Hamzah Diponegoro.

RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — JAKARTA, — Bakal calon presiden Anies Baswedan menanggapi usulan Prabowo Subianto yang ingin memindahkan makam Pangeran Diponegoro dari Makassar ke Yogyakarta. Menurut Anies, lokasi makam Pangeran Diponegoro saat ini merupakan bagian dari sejarah pahlawan tersebut.

“Tempatnya di sini (Makassar) dan ini bagian dari sejarahnya. Memang Pangeran Diponegoro berujung wafatnya di Makassar, maka biarkan itu menjadi bagian dari sejarahnya. Memang tepat makamnya di sini,” kata Anies saat berziarah ke Makam Pangeran Diponegoro di Kecamatan Wajo, Kota Makassar, Minggu (24/9) dikutip dari keterangan tertulis seperti dikutip dari CNN Indonesia.

Dalam kesempatan itu, Anies mengatakan jejak langkah dan perjuangan Pangeran Diponegoro mengandung inspirasi bagi seluruh anak bangsa.

“Pangeran Diponegoro ini adalah inspirasi perjuangan yang ketika beliau bergerak bukan hanya menggerakkan pasukannya, tapi seluruh rakyat tanah Jawa pada waktu itu memilih menjadi bagian dari gerakan perlawanan,” ujar dia.

Ia menyebut Pangeran Diponegoro adalah pejuang keadilan yang selalu berada di depan dalam membela hak rakyat yang terpinggirkan. Terutama soal pajak dan berbagai bentuk penindasan terhadap rakyat kecil.

“Kami merasa bersyukur bisa berziarah ke sini. Dalam sejarah Indonesia dijelaskan bahwa akibat pemberontakan Pangeran Diponegoro, Belanda menjadi bangkrut dan akibat bangkrut muncul politik tanam paksa,” katanya.

Ia menyebut akibat politik tanam paksa, kemudian muncul politik etis untuk membayar balik atas penindasan kejam yang dilakukan Belanda. Politik etis itulah yang menghasilkan anak-anak muda Indonesia yang terdidik.

“Lewat pendidikan itulah muncul gerakan politik modern yang berujung pada kemerdekaan. Jadi kemerdekaan dulunya adalah Perang Jawa, Perang Diponegoro yang kita rasakan semua dampaknya sampai dengan sekarang. Jadi kami memberikan rasa hormat dan mudah-mudahan jadi inspirasi buat perjuangan,” katanya.

Berdasarkan keterangan tertulis tersebut, Anies juga dijelaskan pernah menerima Pusaka Tongkat Cakra Pangeran Diponegoro dari Pemerintah Belanda saat menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) beberapa tahun lalu.

Penyerahan itu bersifat rahasia karena banyaknya kolektor yang memburu tongkat tersebut untuk disimpan secara pribadi. Momen itu disebut kali pertama Anies melihat pusaka Pangeran Diponegoro secara langsung karena sebelumnya hanya melihat lewat foto dan gambar saja.

Sebelumnya, pada pertengahan Juli lalu, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto ingin makam Pangeran Diponegoro dipindahkan dari Makassar ke kampung halamannya di Yogyakarta. Hal itu diucapkan Prabowo saat berbicara dalam Rakernas Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi).

“Di sini, di kota ini [Makassar] juga ada makam Pangeran Diponegoro yang dibuang dari daerah asalnya. Dan, tidak ada salahnya kita berpikir apakah tidak di alam merdeka, tentunya dengan seizin rakyat Sulawesi Selatan, apakah tidak ada baiknya kita kembalikan makamnya Pangeran Diponegoro ke kampung halamannya lagi,” kata Prabowo.
“Perlu kita pikirkan,” imbuh Ketum Gerindra tersebut. (INT)

  • Bagikan