Muhammad Kahar Surya Saliu: Dari Calon Penyuluh Pertanian ke Penyuluh Antikorupsi

  • Bagikan

Oleh: Ode Abdurrachman
Ketua IGI Maluku/Fasilitator Sekolah Penggerak

Tidak banyak yang tahu bahwa Kahar, sapaan akrab dari Muhammad Kahar Surya Saliu,  alumni fakultas Pertanian Unpatti ini, menyandang status sebagai penyuluh Antikorupsi LSP KPK. Niat awal pemuda asal desa Ulima, Ambalau, menjadi penyuluh Pertanian rupanya melampaui ekspektasinya ke penyuluh antikorupsi.

Sebelum menjadi penyuluh antikorupsi, Kahar adalah pegiat aktivis mahasiswa fakultas Pertanian yang selalu mengumpulkan para juniornya dan melatih berbagai kegiatan mahasiswa paguyuban organisasi mahasiswa kampus, bahkan bisa dikata pertemuan-pertemuan yang dilakukan kadang di kafe dan teras kampus, menjadi kesan tersediri.

Ada saatnya penulis ingin mendalami, latar belakang sosok anak muda jangkung ini, karena penasaran kenapa tertarik dengan aktivitas yang terkesan jauh dari bidang akademiknya, sambil mengajak diskusi ringan tentang aktivitas belakangan yang tertarik pada bidang pencegahan korupsi, sebab bagi penulis jarang anak muda apalagi aktivis sekelasnya mau mengabdi pada bidang yang tidak populer seperti ini, sebab kebanyakan mantan aktivis kampus asal daerahnya banting setir ke calon legislator pads perhelatan pileg di 2024 nanti.

Sosok anak muda ini bukan baru penulis kenal, bahkan kerap penulis temui sebagai kawan diskusi, tapi kali ini diskusi yang berbeda karena telah melampaui sebuah tahapan uji kompetensi sertifikasi penyuluh LSP KPK dan lolos, dengan portofolio lengkap dengan bukti pendukung.

Sebenarnya banyak juga profesi lain yang ikut uji kompetensi jalur pengalaman di LSP KPK, baik dari widyaiswara, dosen bahkan pengawas sekolah yang ikut, dan tergolong lebih berpengalaman, tapi tidak lolos uji kompetensi ini dan satu-satunya anak muda,  mampu menyajikan dokumen dan mamampu menyajikan bukti serta pengalaman, termasuk materi penyuluhan antikorupsi di hadapan asesor LSP KPK.

Dari penelusuran kawan-kawannya, sosok Kahar adalah pribadi yang luar biasa Di mata para dosennya Kahar adalah salah satu mahasiswa yang aktif dan cukup dikenal, baik di bidang akademik maupun organisasi. Dia juga dikenal sebagai sosok yang tegas, dan berintegritas, namun karena status mahasiswa dekat dengan kalangan pergerakan, maka namanya sering dicatut sebagai pembangkang di zamannya sehingga kadang diaggap sebagai jiwa pemberontak, yang kadang memimpin kawan-kawan mahasiswa untuk memprotes berbagai kebijakan-kebijakan menyimpang di lingkungan akademik.

Dalam berbagai pertemuan dan diskusi seputar geliat mahasiswa di lngkungan akademik, sejak awal mengenal anak muda ini, sosoknya terlihat potensial karena sudah mulai muncul jiwa kepemimpinan yang berpengaruh di mata kawan-kawannya termasuk ketika merespon isu-isu sosial yang ada di sekitar kehidupan kampus dan masyarakat, termasuk ketika membahasa isu-isu tentang pemberantasan korupsi. Rupanya ketika didalami, ternyata dia sering mengikuti berbagai kegiatan-kegiata webinar dan pelatihan yang berkaitan dengan antikorupsi secara daring, baik yang diselenggarakan oleh lembaga pemerintah maupun swasta, termasuk oleh pusat edukasi anti korupsi KPK.

Dia juga aktif memimpin diskusi-diskuis kecil pada komunitasnya untuk menyampaikan pendapatnya tentang antikorupsi di berbagai lingkungan kampus, atau yang kerap viral yang terjadi di media sosial atau forum forum diskusi lainnya.

Dan ketika melihat jadwal sertifikasi pada LSP KPK maka tantangan ini diterimanya dengan mengikuti pendalaman materi pada pusat edukasi antikorupsi KPK (ACLC) dan  adalah ketika dia terpilih sebagai salah satu peserta Program Pendidikan Antikorupsi (PPA) yang diselenggarakan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada tahun 2023. PPA adalah program yang bertujuan untuk membekali masyarakat umum dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap antikorupsi, serta mendorong mereka untuk menjadi agen perubahan di lingkungan mereka.

Selama mengikuti sertifikasi ini Kahar mendapatkan banyak ilmu dan pengalaman yang bermanfaat ketika secara mandiri menguasai materi daring yang dipelajari pada portal ACLC dan karena pengalaman akademiknya sebagai aktivis mahasiswa di tingkat nasional, langsung direspon tawaran menjadi penyuluh KPK ini dengan sebuah tantangan bahwa harus membuktikan dengan berbagai dokumen yang sudah dikumpulkannya. 

Di level nasional sendiri Kahar sempat dipercaya menjadi penggerak organisasi ketika berkecimpung di ibu kota Jakarta saat menjadi aktivis pasca dinyatakan lulus dari fakultas pertanian Unpatti Ambon. Sebagai penggerak organisasi nasional GRADASI DKI Jakarta, menjabat sebagai sekretaris Generasi Digital Indonesia (Gradasi).

Selama itu pula dia berinteraksi dengan berbagai aktivis penggerak yang giat menanamkan nilai-nilai integritas dalam berbagai pendampingan dan penyuluhan literasi digital kepada para pegiat digital di ibukota, kemudian secara otodidak mulai belajar tentang konsep, teori, dan praktik antikorupsi dari para narasumber yang ahli di bidangnya.

Dia juga berkesempatan untuk berinteraksi dengan berbagai aktivis antikorupsi di ibukota, bergabung dengan berbagai komunitas relawan hingga bergabung dengan organisasi Ikatan Guru Indonesia (IGI) Maluku.

Dan ketika fokus pada pendidikan antikorupsi yang dibenamkan dalam berbagai materi yang dipelajari mandiri di ACLC KPK Kahar mengaku bahwa materi dan penguatan terseut telah membuka mata dan hatinya tentang pentingnya peran aktivis dalam gerakan antikorupsi.

Dia merasa bahwa sebagai generasi muda yang akan menjadi pemimpin masa depan, harus memiliki kesadaran dan tanggung jawab untuk mencegah dan memberantas korupsi di negeri ini.

“Korupsi adalah musuh bersama kita semua. Korupsi merugikan negara dan rakyat. Korupsi menghambat pembangunan dan kemajuan bangsa. Korupsi juga merusak moral dan karakter bangsa. Oleh karena itu, kita harus bersatu dan berjuang melawan korupsi dengan segala cara yang kita bisa,” kata Kahar.

Setelah lulus dari Penyuluh Anti Korupsi, Kahar terpantau terus mengupgrade kemampuan dengan berkolborasi dengan komunitas KOMPPAK IGI Maluku, untuk tidak berhenti terus belajar dan berkontribusi dalam gerakan antikorupsi. Saat ini Kahar sendiri sedang melanjutkan studinya di program magister Manajemen Pendidikan di salah satu Universitas di luar Maluku.

Sambil mengabdikan diri pada lembaga amal usaha Muhammadiyah yakni SD Muhammadiyah kota Ambon, sebagai guru muatan lokal, yang mengajarkan mata pelajaran ekstrakurikulur dia juga aktif mengikuti berbagai kegiatan fasilitator dan pendampingan dengan Ikatan Guru Indonesia (IGI) Maluku sebagai salah satu admin dan penyuluh di Komunitas Pendidik dan Penggerak Berintegritas Antikorupsi (KOMMPAK) IGI Maluku.

Sebagai bagian dari KOMMPAK IGI Maluku, hasrat untuk menyuluh, sebagai fasilitator dalam melakukan pendampingan masyarakat seabagai awal cita-citanya ketika berada di fakultas pertanian setidaknya tersalurkan, karena baginya gelar dan ilmunya bisa diterapakn secara kreatif tidak selalu harus benar pada bidang ilmunya tapi bisa digunakan kepada kemaslahatan masyarakat luas.
Ini dibuktikan ketika menjelaskan pada saat mengikuti uji sertifikasi jalur pengalaman (RPL) sebagai penyuluh dan pengalaman menyuluh antikorupsi yang diselenggarakan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) KPK bekerja sama dengan Balai Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Maluku pada tanggal 10-14 Juli 2023, Muhammad Kahar Surya Saliu, berhasil lulus sertifikasi dan dinyatakan Kompeten meraih sertifikat kompetensi sebagai penyuluh antikorupsi dari KPK.

Dengan sertifikat ini, Kahar berhak dan berkewajiban untuk mengedukasi dan mengkampanyekan program-program antikorupsi di bidang pendidikan. Dia juga akan bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan dinas pendidikan, untuk mencegah dan memberantas korupsi tidak saja di sektor pendidikan, tapi berbagai sektor publik yang dibutuhkan masyarakat.

Kahar mengatakan bahwa menjadi penyuluh antikorupsi adalah sebuah kehormatan dan tantangan bagi dirinya. Dia berharap dengan sertifikat ini, dia bisa lebih profesional dan kredibel dalam menjalankan tugasnya sebagai penyuluh antikorupsi. Dia juga berharap bisa menjadi penggerak untuk memotori kader-kader antikorupsi di organisasi guru IGI Maluku.

“Saya ingin menjadi contoh dan inspirasi bagi para guru dan siswa di Maluku untuk peduli dan berani melawan korupsi. Saya ingin menanamkan nilai-nilai antikorupsi di dunia pendidikan, sehingga kita bisa menciptakan generasi muda yang berkarakter, berintegritas, dan berdaya saing,” ucap Kahar.

Muhammad Kahar Surya Saliu adalah salah satu dari sekian banyak anak muda Maluku khususnya kabupaten Buru Selatan yang memiliki semangat dan dedikasi tinggi dalam gerakan antikorupsi.

Dia membuktikan bahwa dari aktivis mahasiswa, lintas profesi dan lintas komunitas bisa bertransformasi menjadi penyuluh antikorupsi yang handal dan kompeten. Dia membuktikan bahwa mahasiswa adalah agen perubahan yang bisa membuat perbedaan di lingkungan mereka, sesuai dengan karakteristik masyarkat tempat di mana dia tumbuh.

Kisah inspiratif Muhammad Kahar Surya Saliu ini patut kita apresiasi dan dukung. Kita perlu banyak anak muda seperti ini yang memiliki visi dan misi untuk membangun bangsa yang bersih dari korupsi.

Kita perlu banyak anak muda seperti Master Muhammad Kahar Surya Saliu,  Sebutan gelar baru bagi mereka yang telah dinyatakan lulus dan kompeten sebagai penyuluh anti korupsi terlebih lagi telah dibuktikan memiliki komitmen dan aksi untuk mewujudkan Indonesia yang maju, adil, dan sejahtera.

  • Bagikan

Exit mobile version