BPK Janji Buka Hasil Audit 2 Proyek Milik BWS

  • Bagikan

RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON, — Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) RI Perwakilan Maluku berjanji akan membuka hasil audit atas pekerjaan dua proyek milik Balai Wilayah Sungai (BWS) Maluku dan menyerahkannya kepada Moluccas Corruption Watch (MCW) Wilayah Maluku untuk diketahui.

Dua proyek itu, pembangunan Check Dam di kompleks Gereja Jacobus dan pembangunan Check Dam di kompleks Gereja Petra, Dusun Ahuru, Negeri Batumerah, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon, sebesar Rp 17 miliar yang bersumber dari APBN tahun anggaran 2020.

Demikian disampaikan Direktur Moluccas Corruption Watch (MCW) Wilayah Maluku, S. Hamid Fakaubun SH, MH, kepada koran ini usai menemui Humas BPK RI Perwakilan Maluku, Nurhadi, di kantornya, Selasa, 6 Juni 2023.

“Dalam diskusi bersama Pak Nurhadi, beliau meminta kami untuk memasukan surat secara resmi ke BPK. Nanti paling lambat tujuh hari pihak BPK akan memberikan salinan dokumen hasil auditnya ke MCW,” kata Hamid.

Dia menjelaskan, MCW sangat ingin mengetahui hasil audit BPK atas dua proyek yang dikerjakan PT. Diyan Nugraha Saotanre dan Pembuat Komitmen (PPK) BWS Maluku, Jackson Tehupuring, lantaran diduga mulai dari proses perencanaan hingga pekerjaan fisik di lapangan meninggalkan banyak masalah.

“Di antaranya soal Amdal (Analisis dampak lingkungan), segmentasi material yang masih berada di dalam sungai, pemeliharaan yang tidak terealisasi, jalan masuk di proyek yang tidak dikerjakan sampai hari ini. Fatalnya lagi adalah ada beberapa titik longsor di lokasi proyek tersebut,” jelas Hamid.

Selain dua proyek tersebut, lanjut Hamid, MCW juga meminta BPK agar dapat melakukan audit investigasi atas pekerjaan proyek Check Dam di Kampung Rinjani yang juga milik BWS Maluku, dengan nilai anggaran sebesar Rp 138 miliar bersumber dari APBN yang sementara dikerjakan oleh PT. Jaya Konstruksi.

“Termasuk proyek Check Dam Rinjani juga, kita minta agar dapat diaudit guna pencegahan adanya kerugian keuangan negara dikemudian hari. Hal ini mengingat temuan MCW di lapangan ada banyak masalah pada konstruksi bangunan,” ungkapnya. (RIO)

  • Bagikan