RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON, — PT. Pertamina (Persero) mendukung penuh upaya penindakan hukum atas perilaku oknum-oknum pegawai Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Kebun Cengkeh, Kota Ambon, yang terbukti secara sah dengan sengaja memanipulasi tata niaga Bahan Bakar Minyak (BBM) Subsidi.
“Dengan laporan ini kami mohon segera dibuktikan agar aparat hukum dapat mengambil tindakan tegas kepada pelaku sesuai dengan undang-undang yang berlaku. Sebab, Pertamina mendukung penuh upaya penindakan hukum atas pelaku, siapapun dia,” kata Area Manager Comm, Rel & CSR Papua-Maluku, Edi Mangun, kepada koran ini via seluler, Senin, 5 Juni 2023.
Dia menjelaskan, pengawasan atas distribusi BBM Subsidi wajib dilakukan oleh semua warga negara, karena BBM Subsidi adalah BBM yang didalamnya ada unsur keuangan negara (APBN).
“Dan Pertamina sebagai operator yang diamanahkan mendistribusikan BBM Subsidi bagi rakyat yang berhak, tetap konsisten pada apa yang telah diatur oleh undang-undang,” jelas Edi.
Sementara itu, salah satu petugas keamanan SPBU Kebun Cengkeh, R Elly, yang ditemui media ini juga mengkui sering melihat kejadian pengisian BBM Subsidi oleh oknum pengendara roda empat secara berulang-ulang dalam satu hari.
“Beta (saya) sering kedapatan begitu, dan memang agak sulit untuk ditertibkan,” akuinya.
Menurutnya, kuota BBM Subsidi berupa solar dan pertalite diberi waktu batas pengisian hingga pukul 00.00 Wit atau jam 12 malam. Olehnya itu, para pengendara mesti mengetahui dan mentaati hal tersebut.
“Batas kuota pengisian BBM kalau tidak salah 40 liter per kendaraan roda empat. Berakhir hingga jam 12 malam. Jika sudah lewat maka kuota pengisian kendaraan tersebut akan terhitung di hari selanjutnya,” terang Elly.
Dirinya juga menyinggung perihal pedagang BBM eceran yang berkeliaran dimana-mana. Menurut Elly, hal tersebut tidak bisa dibatasi lantaran menyangkut dengan mata pencaharian mereka.
Ketika media ini berupaya untuk meminta konfirmasi langsung dari Manager SPBU Kebun Cengkeh, Elly mengatakan bahwa atasannya sementara tidak di tempat.
“Pimpinan lagi rapat, biasanya agak lama kalau balik kesini jam lima sore, itu juga tidak lama,” tutup dia.
Sebagaimana diberitakan, para sopir angkot menduga ada “mafia” di SPBU Kebun Cengkeh, Kota Ambon. Pasalnya, terdapat beberapa jenis kendaraan roda empat (mobil) yang melakukan pengisian BBM Subsidi jenis Pertalite hampir 10 kali dalam sehari di SPBU setempat.x (RIO-SSL)