Diduga Ada “Mafia” di SPBU Kebun Cengkeh

  • Bagikan

RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON, — Para sopir angkot menduga ada “mafia” di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Kebun Cengkeh, Kota Ambon. Pasalnya, terdapat beberapa jenis kendaraan roda empat (mobil) yang melakukan pengisian Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite hampir 10 kali dalam sehari di SPBU setempat.

Hal tersebut diungkapkan Direktur Moluccas Corruption Watch (MCW) Wilayah Maluku, S. Hamid Fakaubun, SH.,MH, yang menerima informasi langsung dari sejumlah sopir angkot jalur Stain dan jalur Kebun Cengkeh disertai sejumlah bukti-bukti foto, kepada koran ini di Ambon, Minggu, 4 Juni 2023.

Menurut Hamid, beberapa sopir angkot tersebut juga mengaku sudah sejak lama merasa resah dan kesal dengan perbuatan kotor oknum-oknum SPBU tersebut, karena tindakan monopoli BBM Pertalite itu sudah dilakukan berulang kali namun tetap dibiarkan.

“Kok bisa dalam waktu yang tidak terlalu lama dalam sehari, ada beberapa jenis mobil yang bolak balik melakukan pengisian Pertalite hampir 10 kali. Pertanyaannya, pengisian BBM itu dibawa kemana?,” ungkap Hamid.

Dia berharap, pihak PT Pertamina (Persero) dapat melakukan investigasi dan mengevaluasi kinerja pimpinan SPBU Kebun Cengkeh. Sehingga, perbuatan kotor tersebut segera dihentikan. Hamid juga meminta kepada aparat penegak hukum agar dapat mengusut kasus tersebut dengan memanggil dan memeriksa pihak-pihak yang patut diduga terlibat.

“Dan kalau benar terbukti, maka kami minta kepada Pemerintah Kota Ambon agar dapat mencabut izin operasi SPBU tersebut, sebab jangan sampai peristiwa ini dapat mengakibatkan kebakaran yang nantinya merugikan dan menelan banyak korban,” harap Hamid.

Hamid mengancam, jika oknum-oknum petugas SPBU Kebun Cengkeh itu tidak ditindak tegas, baik oleh PT Pertamina, Kepolisian maupun Pemkot Ambon, maka pihaknya akan melakukan konsolidasi bersama para sopir angkot dan mahasiswa IAIN Ambon untuk memboikot aktivitas SPBU tersebut.

“Kalau hal ini tetap dibiarkan, saya dan teman-teman sopir angkut khsus jalur Stain dan Kebun Cengkeh, serta mengundang teman-teman OKP dan mahasiswa untuk melakukan demonstrasi di lokasi SPBU, dan menuntut agar pemerintah daerah segera mencabut izinnya,” ancam Advokat muda itu.

“Apalagi, keberadaan SPBU itu sejak awal telah menyebabkan arus kemacetan di jalan Jenderal Sudirman dan di jalan Kebun Cengkeh, sehingga meresahkan para pengendara yang melintas jalur SPBU tersebut,” tambah Hamid.

Terkait hal itu, salah satu staf PT. Pertamina Patra Niaga Regional Papua-Maluku yang akrab disapa Mba Cici oleh kalangan awak media pers di Kota Ambon, ketika dikonfirmasi mengaku tidak dapat memberikan tanggapan. Sebab menurutnya, terdapat pimpinan diatasnya yang lebih berhak memberikan keterangan kepada awak media.

“Maaf mas, saya tidak bisa kasih keterangan karena ada pimpinan saya. Baiknya mas kirim pertanyaan ke WA (WhatsApp) saja, nanti saya bantu teruskan ke pimpinan untuk dijawab,” katanya.

Namun hingga berita ini diterbitkan, Mba Cici belum juga merespon atau menjawab pertanyaan yang dikirim media ini via pesan WA. (RIO)

  • Bagikan

Exit mobile version