Pengamalan Pancasila dan Potensi Millenial Kota Ambon di Era Digital

  • Bagikan

Oleh : Abdul Haris Sallatalohy, S. Kom, MM
(Wakil Sekretaris DPW PKB Maluku, Bidang Komunikasi, Teknologi Informasi dan Jejaring Milenial)

KATA PANCASILA pertama kali disebutkan Presiden Soekarno dalam Sidang Dokuritsu Junbi Chosakai atau BPUPKI pada 1 Juni 1945. Pancasila dilahirkan sebagai core philosophy yang mencerminkan local genius dan local wisdom bangsa Indonesia. Dalam konteks pembangunan nasional, Pancasila diletakan sebagai Grundnorm atau basic norm’s as the source of validity and as the source of unity of legal system. Pancasila adalah paradigma, landasan, acuan, metode, nilai hukum yang menjadi sumber inspirasi dan jendela solusi untuk menjawab tantangan nasional di tengah masifnya perkembangan dunia menuju globalisasi multdimensional.

Globalisasi mengandung makna yang sangat dalam. Dorongan revolusi ilmu pengetahuan, teknologi dan informasi dunia, berlangsung tanpa bisa dikendalikan dan menyebar dengan sangat cepat. Menembus batas dan sekat bangsa-bangsa, kebudayaan nasional serta kearifan lokal. Membentuk satu dunia yang tunggal, bordless wolrd, open system, terintegrasi secara ekonomi, politik, hukum, social, budaya serta pengaruh lainnya.

Menghadapi globalisasi dengan sederet implikasi positif dan negatifnya, nilai-nilai Pancasila wajib diletakan sebagai margin of appre-ciation atau screening board untuk mencapai national interest.

Kota Ambon, merupakan salah satu zona yang berhasil menunjukan keunggulannya dalam memetik benefit dari perkembangan pesat arus globalisasi lewat pengamalan nilai-nilai Pancasila. Aktualisasi Pancasila di kota Ambon, tercermin dari eksistensi budaya “Pela dan gandong” yang memegang kuat kerifan lokal. Dengan dorongan semangat “Ale Rasa Beta Rasa”, telah melahirkan masyarakat yang tunduk pada upaya rekonsiliasi untuk menjaga kedamaian, toleransi, persekutuan, keharmonisan dalam keberagaman dan kemajemukan, serta gotong-royong memajukan Kota Ambon.

Saat ini, pembangunan Kota Ambon melesat cepat diberbagai dimensi. Kota dengan total penduduk 387.102, berhasil mencapai peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di angka 81,36% pada tahun 2022. Pencapaian tersebut menunjukan, Kota Ambon terlepas dari masalah ketidakmerataan dalam pembangunan manusia serta mecerminkan tingginya kualitas modal manusia dari segi pendidikan, kesehatan dan daya beli masyarakat. Badan Pusat Statistik Kota Ambon mencatat, perkembangan IPM kota Ambon tahun 2022 dibentuk komponen angka harapan hidup masyarakat 70,63%, harapan lama sekolah 16,04 tahun, rata-rata lama sekolah 12,20 tahun dan pengeluaran per kapita Rp 14,14 juta.
Sejalan dengan trend IPM positif, Pertumbuhan ekonomi Kota Ambon terus menunjukan peningkatan signifikan. Tercermin dari pencapaian Produk domestic regional bruto (PDRB) kota Ambon di angka Rp 17,18 triliun pada tahun 2022, meningkat dari Rp 13,82 triliun di tahun 2018. Secara keseluruhan, pertumbuhan tersebut ditopang oleh perkembangan sector jasa dan perdagangan.

Ekses Pertumbuhan ekonomi yang positif, mendorong realisasi pendapatan Kota Ambon capai Rp 1,14 triliun di tahun 2022. Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Pemerintah Kota menyebutkan, realisasi tersebut mencapai 95,21%. Sementara belanja daerah terealisasi Rp 1,03 triliun atau 86,57%. Artinya, APBD Kota Ambon 2022 berada dalam trend positif.
Trend perkembangan ekonomi positif, berdampak pada pemulihan sector ketenagakerjaan. Survei Indikator Kesejahteraan Kota Ambon BPS tahun 2022 mencatat, dorongan postif ketenagakerjaan tampak pada Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja ( TPAK) 61,56%. Artinya, setiap 100 orang penduduk usia kerja (15 tahun ke atas), sekitar 61-62 orang di antaranya aktif melakukan kegiatan bekerja dan atau mencari pekerjaan. Menariknya, presentasi kualitas angkatan kerja Kota Ambon didominasi lulusan perguruan tinggi 32,56% di posisi kedua (BPS Kota Ambon 2022) Data tenaga kerja yang terus membaik, mengkonfirmasi pemulihan kesejahteraan masyarakat terus berjalan. Hal ini pada gilirannya mendorong kenaikan jaminan akses penduduk terhadap kepemilikan asset: 1) fasilitas rumah tangga (Kulkas, AC, pemanas air, televise layar datar minimal 30 inci, tabung gas dan telepon rumah) sebesar 70,73% dan; 2) asset transportasi (sepedah motor, perahu, perahu motor dan mobil) sebesar 62,84% (BPS Kota Ambon 2022).

Selain itu, pemerintah Kota Ambon juga semakin Optimal mengupayakan kesejahteraan rakyat sedini mungkin lewat peningkatan akses imunitas dan gizi balita. BPS Kota Ambon mencatat, 85,91% balita berusia 0-59 bulan memiliki kartu imunisasi dan 70,70% diantaranya telah mendapatkan imunisasi lengkap.

Semua pencapaian positif tersebut, mencerminkan kolaborasi yang baik antara pemerintah dan masyarakat dalam memetik manfaat dari perkembangan globalisasi. Harus diakui, trend positif perkembangan Kota Ambon, dimulai dari konsitensi pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam konteks kearifan lokal yang diaktualisasi lewat ajaran “Pela dan Gandong”.
Pemerintah dan Warga Kota Ambon berhasil menunjukan jati dirinya sebagai komunitas daerah yang Pancasilais, toleran, tangguh dan berkompeten dalam menghadapi perkembangan globalisasi terkini.

Pernyataan tersebut semakin dikuatkan lewat hasil survei digital Indonesia tahun 2020 yang dilakukan Katadata Insight Center dan Kementrian Kominfo RI. Kota Ambon didapuk memiliki indeks literasi digital dengan skala 3,80, dari skala rentang pengukuran 3,00-4,06. Pencapaian yang optimis tersebut, mengkonfrimasi besarnya potensi Millenial Kota Ambon dalam menjawab tantangan evolusi di bidang informasi dan teknologi digital. Hal ini juga dikuatkan data akses informasi dan komunikasi BPS Kota Ambon 2022 yang mencapai 76,42%.

Tingginya angka tersebut mengkonfirmasi, masyarakat kota Ambon, terutama kalangan millenial, mampu mengikuti perkembangan di era digitalisasi.

Pencapaian demi pencapaian, menunjukan pemerintah dan masyarakat Kota Ambon mampu melakukan Transisi dan pembaharuan di tengah lingkungan global yang terus berubah.

Trend positif ini, harus terus dijaga dan ditingkatkan. Terutama untuk generasi mudah Kota Ambon. Teruslah menjadi manusia yang cerdas merespon globalisasi. Tingkatkan semangat literasi dan kecermatan dalam memetik sumber-sumber kesejahteraan yang tersedia di arena global. Ambil semua sisi positifnya dan terus akselerasi pembangunan Kota ambon.

Sebagai anak mudah, kita semua mengerti, masa depan kota Ambon ada di tangan Kita. Di 2020 lalu, Kominfo telah mendaulat Kota Ambon sebagai salah satu Kota Satelit. Artinya, Ambon masuk sebagai salah satu kota dalam gerakan 100 smart city. Ini kesempatan bagi generasi mudah untuk terus meningkatkan pemahaman tentang kebijakan teknologi terkini. Gotong royong dan berkolaborasi bantu pemerintah wujudkan pengembangan digitalisasi Kota Ambon.

Pada akhirnya, momen 1 Juni 2023, menjadi pelajaran penting, bahwa hanya dengan aktualisasi nilai Pancasila lewat semangat gotong-royong yang juga menjadi ajaran dasar dalam budaya “Pela dan gandong”, Katong anak mudah samua bisa bersatu, karja sama, berkompetisi di era globalisasi teknologi digital par majukan katong pung kota manise berdaya saing global”

Selamat hari Lahir Pancasila 1 Juni 1945 (***)

  • Bagikan