Kebakaran di Belakang Kota, Satu Tewas Terpanggang Api

  • Bagikan

RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON, — Kebakaran hebat melanda kawasan padat penduduk di Belakang Kota, Kelurahan Hunipopu, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon, Senin, 15 Mei 2023 sekitar pukul 20.00 WIT.

Puluhan rumah yang terbuat dari papan dan tripleks ini hangus terbakar. Kebakaran ini mengakibatakan satu orang bernama Sri Umar, penjaga toko tewas terpanggang api dan dua lainnya, dikabarkan ikut terbakar, pengendara mobil Salmon Siyahilatua (40), dan temannya, Trimasan Pattiselanno (30).

Informasi yang dihimpun Rakyat Maluku di lokasi kejadian. Api pertama kali berasal dari sebuah mobil yang diduga dikendarai Salmon.meledak di trotoar jalan Pala

Salah satu saksi mata mengatakan bahwa mobil yang terbakar itu mengangkut Bahan Bakar Minyak (BBM) yang diduga dari SPBU Belakang Kota.

“Titik mula dari mobil yang mungkin dia (Salmon) di dalam mobil ada isi bahan bakar. Kemungkinan dia habis isi minyak dari pompa bensin Belakang Kota,” kata
Ashari Hamsa kepada Rakyat Maluku di lokasi kejadian.

Menurutnya, sebelum mobil naik di atas trotoar dan menabrak Toko Ananda, dia melihat sudah ada api di mobil tersebut.

“Posisi beta (saya) ada dalam beta mobil, tiba-tiba bunyi ledakan. Bunyi ledakan itu sempat beta turun dari mobil dan hambat (laju) mobilnya, tapi yang punya mobil sudah turun dan mobil itu tabrak toko,” jelasnya.

Sehingga saat terbakar itu api langsung membakar seisi toko meubel itu. Termasuk Rumah Makan di sampingnya.

“Di belakang (Toko Ananda) di Belakang Kota berapa puluh rumah itu terbakar semua,” jelasnya.

Saksi lainnya mengatakan, saat mobil terbakar, Pemadam Kebakaran datang dan memadamkan api, dan sudah padam.

“Tapi tiba-tiba api kembali muncul. Kemungkinan karena ada BBM itu,” kata sumber itu kepada Rakyat Maluku.

Pantauan Rakyat Maluku di lokasi, meskipun diguyur hujan dan pemadam kebakaran juga warga mencoba memadamkan api, tapi tak kunjung padam. Api bahkan semakin besar. Sebab, terdengar bunyi ledakan yang diduga dari petasan.

Sementara warga yang ada di lokasi marah karena lambatnya Pemadam Kebakaran.

“Pemadam kebakaran dekat dengan lokasi tapi lambat datang,” tutur watga.

Mendengar keluhan warga, seorang petugas Pemadam Kebakaran yang ada di lokasi membantah pernyataan warga itu. Dia mengatakan kalau mereka terkendala air.

“Kami ini harus angkut air dulu,” tutur petugas wanita itu.

Sementara Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Ambon Edwin Pattikawa mengatakan, proses pemadaman ini pihaknya dibantu TNI-Polri.

“Tujuh mobil kita kerahkan untuk proses pemadaman. Kita terbantu dengan TNI-Polri. Ada juga dari mobil tangki air,” katanya kepada wartawan di lokasi.

Api, tambah Edwin Pattikawa, baru bisa dipadamkan sekitar pukul 23.00 WIT.

“Sekitar sejam lalu api padam. Yang ada ini proses pendinginan saja. Pemicunya mobil terbakar,” tuturnya.

Disinggung berapa jumlah rumah yang terbakar, Pattikawa tidak bisa memastikannya. Termasuk kerugian dan korban.

“Belum bisa. Masih terlalu cepat karena belum pendataan. (Untuk korban) Katanya satu orang (luka) bakar. Tapi saya belum dapat datanya,” tutup Pattikawa. (AAN)

  • Bagikan