Kontainer yang Jatuh di Pelabuhan Namlea Dibongkar

  • Bagikan

RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON, — Setelah terhambat karena persiapan Alat Pelengkap Diri (APD), kontainer yang jatuh di Pelabuhan Namlea akhirnya dibuka.

Dibongkarnya isi kontainer itu dilakukan setelah berhasil ditarik naik ke darat oleh Tim Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Pusat serta Polres Buru.

Informasi diperoleh Rakyat Maluku, saat membongkar kontainer, mereka dilengkapi dengan APD, Senin, 3 April 2023.

Kegiatan dilakukan sekira pukul 12.00 dan berakhir pukul 18.00 WIT.

Hasil yang ditemukan, berupa Etimaden Etibor-48 Borax Pentahydrate lima karung dengan ukuran perkarung 25 kg,
Caustic Soda Flake yang jumlah keseluruhan 294 karung dengan ukuran 25 kg, Karbon Aktif dengan total 138 karung, Kapur 154 (seratus lima karung, Semen Portland Komposit CONCH 45 karung dengan berat masing-masing 40 kg, Nitric Acid UN-2031 yang disimpan dalam Jerigen berwarna hitam dengan ukuran 30 liter, 8 jerigen, Hidrogen Peroxide H²O² yang disimpan dalam jerigen berwarna biru ukuran 30 liter sebanyak 3 buah, dan arung tanpa merek sebanyak 69 karung, tapi belum diketahui apa jenis barangnya.

Paur Subbag Humas Polres Buru Aipda MYS Djamaluddin yang dikonfirmasi membenarkan kalau kontainer sudah dibongkar.

Lanjut dia, dalam pembongkaran itu, ditemukan sejumlah barang yang diduga Bahan Berbahaya dan Beracun (B3).

“Ada yang sudah diamankan untuk dijadikan sample,” kata dia kepada Rakyat Maluku, lewat selalu, Senin, 3 April 2023.

Dia menambahkan, jumlah total keseluruhan karung sebanyak 735 karung dan 11 jerigen.

“Belum diketahui kandungan kimia berbahaya yang berada dalam tiap-tiap kemasan barang tersebut sehingga diperlukan uji lab terhadap sample barang-barang tersebut,’ jelasnya.

Untuk itu pihaknya akan melakukan penyelidikan terkait masuknya barang yang diduga B3 itu ke Namlea.

“Kita melengkapi administrasi penyidikan, melakukan uji sampel di Puslabfor (Pusat Laboratorium Forensik) Makassar dan memeriksa saksi-saksi lainnya di Makassar, serta koordinasi ahli Lingkungan Hidup,” pungkasnya. (AAN)

  • Bagikan