IAINAMBON.AC.ID — AMBON, — Rektor Institut Agama Islam Negeri Ambon, Prof. Dr. Zainal Abidin Rahawarin, M.Si resmi dikukuhkan sebagai Guru Besar oleh Direktur Jenderal Pendidikan Islam (Dirjen Pendis) Kementerian Agama RI, Prof. Dr. Muhammad Ali Ramdhani, dalam Rapat Senat Terbuka yang digelar di Auditorium IAIN Ambon, Sabtu, 18 Maret 2023.
Pengukuhan Rektor sebagai Guru Besar ini dihadiri langsung oleh Sekda Maluku, Sadali Ie, mewakili Gubernur Maluku, akademisi, birokrat, TNI/Polri, politisi, pimpinan BEM se-Kota Ambon, pimpinan OKP, pimpinan Ormas, tokoh agama, para raja, serta civitas akademika IAIN Ambon.
Dirjen Pendis Kemenag RI, Prof. Dr. Muhammad Ali Ramadhani dalam sambutannya mengaku bangga atas rekannya, Prof. Dr. Zainal Abidin Rahawarin telah mencapai puncak karir tertinggi dalam dunia akademik, yang ditandai dengan pengukuhannya sebagai guru besar. Ia mengaku, Prof Zainal memiliki jiwa dan hati yang sangat baik, lembut dan bersahaja, yang ditandai penghormatannya kepada kedua orang tua, keluarga beserta istri tercintanya.
Mengawali sambutannya, Dirjen mengakui tak lama lagi, IAIN Ambon, kampus yang dipimpin oleh sahabatnya, Prof. Dr. Zainal Abidin Rahawarin, akan bertransformasi menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Abdul Muthalib Sangadji.
Ia menyebutkan, hakekat manusia bekerja keras, menuntut ilmu tinggi-tinggi, berkorban, tak bukan karena ingin mencari kemuliaan. Kemuliaan kata Dirjen, memiliki khas senatiasa memuliakan dirinya dan memuliakan orang lain. “Semua hal adalah ciptaan Sang Khalik dan tentu saja kita memahami bahwa manusia adalah ciptaan yang paling mulia. Maka, tidak mungkin Allah menciptakan kita serba lemah. Dari berbagai kekuatan-kekuatan yang ada, saya melihat dan menikmati betul ketika kekuatan itu didorong secara bersama karena konsep sinergi kolaborasi itu menjadi bagian penting dari hidup, saya melihat satu hal yang muncul dari Pak Zaenal Abidin, adalah orang yang senantiasa bersyukur terhadap segala nikmat yang dia peroleh. Dan, kita memahami bahwa syukur kita, akan dibalas oleh Sang Khalik dengan menambah-nambah nikmat. Tetapi syukur kita akan tertolak di langit manakala kita tidak mampu bersyukur atau berterima kasih terhadap sesamanya.”
Seperti sebelumnya, Prof Ali kembali menekan soal menghormati kedua orang tua, terkhusus ibu. “Saya banyak kenal dengan orang hebat. Dan, ciri orang hebat adalah orang yang selalu memuliakan dan menghormati orang tuanya terutama ibunya.”
Kalau penelitian menyebutkan tubuh manusia terdiri dari 80 persen air, kata Prof Ali, maka sumber air itu bersumber berasal dari ibu. Sehingga, ibu merupakan air kehidupan. “Sebab dari ibu kita pernah ditopang oleh 5 air yang tak pernah digantikan oleh siapapun.”
Ia berpesan kepada Prof Zainal, bahwa setiap lisan seorang profesor adalah ilmu. Dan, tindakannya adalah teladan. “Guru besar, apapun omongannya selalu dianggap benar. Olehnya itu, saya mengamanatkan betul Pak Zainal, hati-hati dalam bicara. Hati-hati dalam bertindak. Sebab, hari ini bapak akan menjadi rujukan dari semua pihak. Tetap rendah hati dalam bicara tetapi bermakna di dalam tindakan.”
Sebelum mengakhiri sambutannya Prof Ali menyatakan, politik mestinya dimaknai sebagai ruang untuk membangun kesejahteraan, bukan untuk merusak tatanan bangsa dan masyarakat. Sebab itu, tak salah kalau kritik yang disampaikan Prof Zainal dalam pidatonya, patut menjadi apresiasi kepada para politisi di negara ini, untuk membangun sistem politik yang baik demi kesejahteraan pembangunan bangsa dan negara ke depan.
Sementara Sekda Maluku, Sadali Ie saat membaca sambutan tertulis Gubernur Maluku, Murad Ismail mengakui, kemajuan pendidikan di Maluku semakin hari terus membaik. Sebabnya, pemerintah daerah terus mendorong lembaga pendidikan tinggi di Maluku untuk meningkatkan kualitas akademi secara bertahap dan berkelanjutan.
Ia berharap, seluruh dosen di IAIN Ambon agar terus berlomba-lomba meningkatkan kualitas dan kapasitas keilmuannya dengan memperbanyak penelitian serta inovasi yang bermanfaat bagi pembangunan dan masyarakat. Sehingga, target penambahan guru besar yang sudah dicita-cita bersama dapat terealisasi demi kemajuan SDM di Maluku. Kiranya, dari peningkatan SDM ini, percepatan transformasi menjadi UIN segera terwujud demi masa depan pembangunan pendidikan di Maluku yang lebih baik lagi. (WHL)