RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON, — Konflik antarwarga di beberapa tempat di Provinsi Maluku belakangan ini dinilai sebagai bentuk ketidsaksigapan aparat keamanan. Padahal, Kepolisian yang memiliki intelijen dinilai harus bisa menganalisa setiap persoalan yang kecil sebelum berkembang menjadi besar.
Penilaian itu membuat sejumlah organisasi pemuda, seperti Rumah Muda Anti Korupsi (RUMMI), Forum Komunikasi Pemuda dan Mahasiswa Seram Bagian Timur (FKPM SBT), dan Revolusi Beta Kudeta (RBK) mendesak Kapolda Maluku, Irjen Pol Lotharia Latif, dicopot dari jabatannya.
“Kami mendesak Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, untuk segera mencopot Kapolda Maluku, karena tidak becus menangani rentetan konflik-konflik komunal di Bumi Maluku,” kata Fadel Rumakat saat membacakan pernyataan sikap di Poka, Kecamatan Teluk Ambon, Selasa, 14 Februari 2023.
Tidak hanya Kapolda, Rumakat dkk juga mendesak Direktur Intelkam Polda Maluku Kombes Pol, I Gede Arsana, ikut dicopot. Sebab, kata dia, sebagai direktur yang membidangi fungsi intelijen, dinilai tidak bisa membaca potensi konflik di Maluku.
“Dirintelkam, tidak mampu dan tidak tanggap dalam membaca potensi konflik yang marak terjadi di Provinsi Maluku,” ucapnya.
Organisasi-organisasi yang tergabung dalam Solidaritas Pemuda Maluku juga mendesak Kapolri mencopot empat Kapolres di
jajaran Polda Maluku. Yakni, Kapolres Seram Bagian Timur (SBT), Seram Bagian Barat (SBB), Maluku Tengah, dan Maluku Tenggara. Mereka dinilai tidak dapat menyelesaikan sejumlah kasus di lapangan.
“Mosi tidak percaya kepada institusi Polri khususnya Polda Maluku, karena dinilai gagal dalam mengurus dan mengawal Kamtibmas di lingkungan masyarakat Maluku,” tambahnya.
Solidaritas Pemuda Maluku berharap, kedepannya ada putra Maluku yang ditunjuk memimpin Polda Maluku. Sebab, analisa mereka anak daerah, dapat mencegah konflik-konflik komunal yang muncul selama ini.
“Kami beranggapan bahwa selama ini faktor ketidakbecusan aparat kepolisian dalam menangani konflik di Maluku, karena mungkin pimpinan Polda bukan anak asli Maluku. Kami meminta kepada Kapolri untuk
segera mengangkat anak asli Maluku sebagai pimpinan Polda kedepannya,” ucap mereka.
Kabid Humas Polda Maluku Kombes Pol M Roem Ohoirat yang dikonfirmasi Rakyat Maluku terkait tuntutan dan tudingan sejumlah organisasi itu, enggan menanggapinya. (AAN)