Komisi VII DPR dan BRIN Gelar Pelatihan Penyusunan KTI Bagi Siswa SMU Lehitu Barat

  • Bagikan

RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON, — Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Dapil Maluku, Mercy Chriesty Barends, ST, membuka kegiatan Pelatihan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah (KTI) bagi siswa-siswi SMU Leihitu Barat, Kabupaten Maluku Tengah (Malteng), yang digelar Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bekerjasama dengan Komisi VII DPR RI, bertempat di Aula Serbaguna SMK Negeri 2 Hative Besar, Kecamatan Teluk Ambon, Kota Ambon, Sabtu, 22 Oktober 2022.

Pelatihan yang berlangsung selama dua hari hingga Minggu, 22 Oktober 2022 hari ini, diikuti sebanyak 200 peserta siswa-siswa perwakilan dari empat sekolah. Di antaranya, SMA Negeri 57 Malteng di Desa Alang, SMA Negeri 14 Malteng di Desa Hatu, SMA N 53 Malteng di Desa Wakasihu, dan SMK Negeri 2 Kota Ambon di Desa Hative Besar sebagai tuan rumah.

MCB, yang akrab Mercy Chriesty Barends, mengatakan, tujuan dari kegiatan ini untuk meningkatkan kapasitas siswa-siswi dalam semangat membangun kultur menulis secara ilmiah, melakukan riset-riset, kerja-kerja yang sistemik dan terukur dengan membangun pikiran kritis dengan data-data yang terukur.

“Karena banyak sekali kegiatan lomba-lomba karya tulis ilmiah di mana-mana, sementara anak-anak kita yang ada di Maluku ditingkat SMP dan SMA, banyak yang tidak punya kapasitas dalam penyiapan karya tulis ilmiah yang berkualitas dan mampu untuk bersaing di pentas nasional, bahkan di tingkat global internasional,” katanya.

Selain itu, kata MCB, juga mendorong para siswa-siswi untuk suka mengetahui hal-hal baru, yang kemudian bisa dibuktikan kebenarannya secara logis dengan tesis-tesis yang benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmu pengetahuan, serta mampu melakukan transformasi.

“Transformasi yang dimaksudkan adalah dasar ilmu pengetahuan yang bersifat teoritik yang kemudian dimanfaatkan untuk memberikan dampak bagi kelangsungan hidup masyarakat, entah karya ilmiah di bidang pendidikan, kesehatan, kelautan atau di berbagai bidang apa saja,” terangnya.

Dia menjelaskan, penulisan karya tulis ilmiah ini juga adalah bagaimana membangun komunitas anak muda yang cerdas dan berkualitas yang kompetitif, bukan saja di tingkat SMA atau sederajat seperti sekarang ini, tetapi juga ketika mereka menuju ke jenjang atau ke perguruan tinggi.

Olehnya itu, dengan berbekal ilmu penyusunan karya tulis ilmiah sejak dini, maka kedepannya mereka sudah akan terbiasa dengan bekerja melakukan kerangka kerja berpikir kritis dengan pendekatan dan sistem berpikir yang sistematis dan terukur.

“Sistematika berpikir yang logis seperti itulah yang diharapkan dia mampu melahirkan karya-karya pengetahuan, karya-karya ilmiah yang luar biasa, entah itu untuk di tingkat pengetahuan dasar maupun riset-riset terapan yang bisa menghasilkan temuan-temuan baru di berbagai bidang untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,” jelas MCB. (RIO)

  • Bagikan