Bentrok Warga di Malra Dilidik Polisi

  • Bagikan

RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON, — Bentrok warga di Kei Besar, Kabupaten Maluku Tenggara, mulai dilidik Polres Malra. Sejumlah orang pun dimintai keterangan.
Bukan hanya bentrok saja yang jadi fokus polisi, tapi penyebar hoax soal pembakaran kitab suci dan pembongkaran patung, pun akan diusut tuntas.

“Kita masih selidikinya. Baik bentrok serta penyebar informasi sesat itu,” kata Kapolres Malra AKBP Frans Duma ketika dihubungi Rakyat Maluku dari Ambon, Minggu, 9 Oktober 2022.

Dia menjelaskan, persoalan awal adalah tawuran pelajar dan sudah diselesaikan, hanya saja ada pihak yang tidak puas sehingga melakukan penyerangan ke kelompok tertentu.

“Kondisi sampai hari ini kondusif. Para korban sebagian besar sudah keluar rumah sakit, tapi ada satu saja yang dirujuk ke Ambon,” ujarnya.

Kapolres menyatakan, untuk masalah Desa (Ohoi) Bombai dan Elat, telah diambil alih Pemerintah Kabupaten Malra. Penanganan korban diurus Pemkab

“Biaya pengobatan para korban itu akan ditanggung pemkab, termasuk upaya perdamaian (yang sedang digagas pemkab).

Untuk diketahui, bentrok warga Bombai dan Elat, terjadi, Jumat, 7 Oktober 2022, sekira pukul 02.00 WIT.

Saling serang ini me, menyebakan 32 warga dari kedua kubu alami luka-luka. Semuanya terkena panah. Ada yang dirawat di Puskesmas, sebagian dilarikan ke Rumah Sakit Karel Sadsuitubun, Langgur.

Kabid Humas Polda Maluku Kombes Pol M. Roem Ohoirat yang dikonfirmasi mengatakan kalau kondisi saat ini sudah kondusif.

“Ada ketegangan tapi sudah diblokir dan massa kedua kelompok sudah dibubarkan dan pulang ke rumah masing-masing,” ujar Ohoirat.

Mantan Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Maluku ini menjelaskan bahwa pemicunya diduga dari tawuran siswa.
“Sudah damai, tapi ada yang tidak puas. Bentrokkan malam dan pagi terjadi ketegangan, tapi aparat kepolisian dan TNI berhasil membubarkan mereka,” jelas.

Untuk korban, Roem Ohoirat mengatakan kalau ada yang dirawat di Langgur ada di Puskesmas.

“Kami belum tahu berapa korban. Ada yang dirawat di RS Karel Satsuitubun dan ada di Puskesmas (Elat),” ucapnya.

Kabid Humas mengimbau agar masyarakat dapat menahan diri, tidak terprovokasi. Bentrok akan membuat semua susah.

“Saya mengimbau kepada masyarakat agar tidak terkerovokasi dengan kejadian yang ada yang pada akhirnya akan membuat kita semua dan masyarakat di sana semua akan menderita,” pesan juru bicara Polda Maluku ini. (AAN)

  • Bagikan