RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID, AMBON, – Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ambon menggelar kegiatan Review Penyempurnaan Kirukulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) sesuai KKNI, SNDikti dan OBE, di Ruang Aula Lt III Gedung Rektorat IAIN Ambon, Jumat, 12 Agustus 2022.
Kegiatan yang menghadirkan Dr. Roni Ismail, M.Th.I dari UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta sebagai fasilitator ini dibuka oleh Wakil Rektor I IAIN Ambon, Dr. Ismail Tuanany, MM.
Dr. Ismail Tuanany dalam sambutannya berharap, kegiatan Review Penyempurnaan Kurikulum MBKM ini sebagai jawaban dari rencana besar pengembangan IAIN Ambon menuju transformasi menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Ambon. Ia berharap, setelah kegiatan ini, Kurikulum MBKM sudah dapat difinalkan penyusunannya oleh LPM, guna dilanjutkan kepada pihak Senat untuk dapat segera di-SK-kan.
Ia berharap pula, seluruh civitas IAIN Ambon telah siap untuk menerima penerapan kurikulum MBKM, di tingkat pimpinan, dosen hingga mahasiswa. Sebab, kurikulum ini akan bersentuhan langsung dengan mahasiswa dari luar perguruan tinggi, yang tersistem untuk dapat mengikuti proses perkuliahan di IAIN Ambon. Sebaliknya, juga memberikan ruang kepada mahasiswa dan dosen IAIN Ambon, untuk dapat beraktifitas di perguruan tinggi lainnya.
Sementara Ketua LPM IAIN Ambon, Dr. Abidin Wakano menjelaskan, kegiatan Review Penyempurnaan Kurikulum MBKM IAIN Ambon ini, merupakan kelanjutan dari Workshop Pembuatan Kurikulum MBKM, yang berlangsung bulan lalu.
“Hari ini kita melakukan proses review dengan fasilitator dari UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Selanjutnya, hasil penyusunan kurikulum ini akan disampaikan kepada Rektor dan Senat, kemudian akan dibahas di Senat, dan dilanjutkan kepada pengesahan, kalau semuanya dianggap sudah sesuai.”
Penerapan kurikulum ini sendiri, lanjut Abidin, setelah ada pengesahan dari Rektor. “Apakah bisa berlakukan untuk semester berjalan ke depan, atau belum. Yang jelasnya, IAIN Ambon sudah siap menyambut era MBKM. Kita sudah punya pedoman MKBM, dan sudah punya kurikulum MBKM,” kata Abidin.
Bagi Abidin, penerapan Kurikulum MBKM ini sangat penting. “Karena kita sedang berada di era tersebut. Ini sebenarnya era baru yang baik sekali untuk mahasiswa. Mereka mempunyai kemerdekaan untuk memilih. Apakah antar Prodi, antar fakultas, atau antar perguruan tinggi. Sebaliknya, dari kampus lain dapat mengambil SKS di IAIN Ambon, khususnya untuk kurikulum MBMK.”
Ia berharap, karena ini era baru, maka baik dosen maupun mahasiswa kiranya dapat beradaptasi dengan penerapan kurikulum ini nanti. “Terutama dosen, harus siap beradaptasi dengan suasana baru. Karena, akan hadir mahasiswa dari luar IAIN Ambon untuk belajar di kampus ini. Bukan saja antar Prodi, tapi juga dari luar IAIN Ambon. Makanya, kesiapan dosen, mahasiswa dan semua stakeholder kita dapat mengelola ini. Sebab, ini hal baru bagi IAIN Ambon yang tentu membutuhkan penyesuaian dengan keadaan kita saat ini,” kata Abidin. (WHL)