RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON, — Dinas Pertanian Provinsi Maluku menyatakan kebutuhan hewan kurban pada perayaan Idul Adha 1443 Hijriah tahun ini mencapai 1.233 ekor, yang terdiri dari sapi sebanyak 515 ekor, dan kambing 718 ekor.
“Jumlah kebutuhan sapi ini meningkat 10 persen dibanding dengan tahun 2021 yang sebanyak 436 ekor,” kata Kabid Peternakan Dinas Pertanian Provinsi Maluku Sahmi Jusuf seperti dilansir Kantor Berita Antara, Rabu 6 Juli.
Menurut dia, kebutuhan kambing untuk kurban yang tahun ini sebanyak 718 ekor, juga naik dari kebutuhan tahun lalu yang mencapai 663 ekor.
Ia menjelaskan kenaikan kebutuhan jumlah hewan kurban karena daya beli masyarakat untuk berkurban semakin meningkat. Menurut dia, sapi maupun kambing yang disiapkan untuk kurban layak untuk dikonsumsi oleh masyarakat, sebab dari hasil pemantauan dinas pertanian bersama Tim Dokter semuanya sehat, dan tidak ditemukan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Walaupun di tengah kondisi beberapa daerah di Indonesia ramai dengan penyakit PMK, namun untuk Maluku sampai hari ini belum ditemukan penyakit tersebut. Untuk mengantisipasi mengantisipasi masuknya penyakit PMK Dinas Pertanian Provinsi Maluku tidak mengijinkan masuknya ternak dari provinsi lain.
“Karena itu sapi dan kambing yang ada layak untuk dikonsumsi, sebab telah dilakukan pemantauan dan pengawasan pada 16 lokasi titik kumpul yang ada di tiga kecamatan, masing-masing Kecamatan Teluk Ambon, Kecamatan Nusaniwe, dan Kecamatan Baguala,” ujarnya.
Menurutnya, sapi sebanyak itu dipasok dari Kabupaten Maluku Tengah, Seram Bagian Timur (SBT), Seram Bagian Barat (SBB), dan sebagian dari Maluku Barat Daya untuk hewan kambing.
“Pesan khusus bagi masyarakat di 11 kabupaten dan kota bahwa tidak perlu ragu untuk konsumsi daging, karena dipastikan Maluku bebas dari PMK, mudah-mudahan dengan adanya pengawasan dari Dinas Pertanian Provinsi Maluku bisa memberikan gambaran bagi masyarakat bahwa daging yang akan dikorbankan itu aman untuk dikonsumsi masyarakat,” ujarnya.
Sementara itu, Sinode Gereja Protestan Maluku (GPM) menyerahkan bantuan hewan kurban kepada pengurus Masjid Raya Al-Fatah Ambon menjelang Idul Adha 1443 Hijriah.
Hewan kurban berupa satu ekor sapi diserahkan Ketua Majelis Pekerja Harian (MPH) Sinode GPM Pendeta Elifas Maspaitella kepada Imam Masjid Raya Al-Fatah Ambon K.H. R.R. Hasanussi di Ambon, Rabu.
Elifas menyatakan penyerahan hewan kurban menjadi media untuk menghidupkan perdamaian antarumat beragama di daerah tersebut.
“Ini bukan soal rutin atau tidak Sinode GPM memberi bantuan hewan kurban, tapi nilai persaudaraan di dalamnya yang menjadi edukasi bagi semua umat beragama, khususnya di Maluku,” katanya.
Dia mengungkapkan dalam ajaran agama manapun, sikap memberi, rela berkorban, saling menolong telah menjadi nilai-nilai positif dalam kehidupan bersama.
Oleh sebab itu, ucap dia, nilai-nilai tersebut perlu diefektifkan praktiknya dalam setiap kesempatan.
“Penyerahan bantuan hewan kurban ini dilakukan di tengah-tengah keprihatinan kita terhadap korban bencana alam yang terjadi di Kota Ambon maupun Maluku. Oleh sebab itu, nilai kasih, rela berkorban, dan nilai memberi harus kita tanamkan,” katanya.
Imam Masjid Raya AL-Fatah Ambon K.H. R.R. Hasanussi mengatakan hewan kurban yang diserahkan Sinode GPM merupakan wujud kebersamaan umat beragama di Maluku.
“Wujud saling menghargai umat beragama ini Allah akan memberikan hidayah kepada kita semua agar hidup ini bisa bermanfaat bagi sesama,” katanya.
Ia mengakui sampai hari ini cukup banyak instansi dan lembaga yang memberikan bantuan hewan kurban untuk menyambut Idul Adha di daerah setempat.
“Sampai hari ini ada lima ekor sapi dan beberapa ekor kambing yang terus disumbangkan oleh berbagai pihak. Semua hewan kurban tersebut akan disembelih dan dibagikan kepada yang berhak menerima pada Hari Raya Idul Adha nanti,” ujarnya. (ANT)