Yang Muda Menunda Berhaji, yang Tua Malah Cemas

  • Bagikan

Menunaikan ibadah haji di Tanah Suci menjadi dambaan semua umat Muslim di dunia. Alhasil, tak sedikit yang menabung puluhan tahun untuk menunaikan rukun Islam kelima itu. Tak terkecuali Jemaah Calon Haji (JCH) termuda dan tertua asal Maluku.

RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID — AMBON, — Dua tahun penundaan pelaksanaan ibadah haji akibat akibat pandemi Covid-19 membuat sejumlah JCH yang namanya masuk waiting list gelisah. Mereka tak henti berdoa pemerintah Arab Saudi membuka kembali pelaksanaan ibadah haji.

Dari jemaah yang gelisah itu ada nama
Mujiyanti Buhari. Dia merupakan JCH asal Kota Ambon, yang termuda, yakni 32 tahun.

Mujiyanti bercerita, ia pertama daftar haji dengan keluarga pada tahun 2018. Saat itu dia masih sangat muda dan belum menikah.

Karena ada halangan satu dan lain hal, Mujiyanti menunda keberangkatan untuk pergi ke tanah suci. Pasalnya, saat itu keinginan berhaji belum terlalu bulat.

“Waktu daftar itu dengan keluarga jadi ikut saja. Niatnya itu belum terlalu kepikiran untuk mau naik haji muda, hanya saja karena waktu keluarga sudah berangkat, saya masih tunda dan hati belum ada panggilan dari Allah,” ucap Mujiyanti saat ditemui di Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Maluku, kawasan Tantui – Ambon, Sabtu 18 Juni 2022.

Kata Mujiyanti, di tahun 2018 dan 2019 ia yang menunda keberangkatan. Berbeda dengan tahun 2020. Saat itu malah dia sangat berkeinginan menuaikan ibadah haji, namun terkendala Covid-19.

“Pas 2020 sudah yakin mau naik haji tiba-tiba Covid-19. Sudah kebelet tapi tertunda. Saya merasa karena saya tunda-tunda akhirnya ditunda betul karena covid. Jadi 2021 saya selalu berdoa ya Allah semoga saya sehat-sehat dan umur panjang,” katanya dengan mimik sedih.

Mujiyanti selalu dihantui jika Allah sudah panggil untuk berpulang tidak mengenal usia, entah usia masih muda atau tua. Untuk itu di usia yang masih muda Mujiyanti bersyukur sudah diberikan kesempatan untuk jalankan ibadah haji.

“Alhamdullilah nama keluar tahun ini dan menjadi salah satu calon jamaah haji, tapi ini panggilan Allah, saya berdoa semoga beta sehat-sehat panjang umur agar dapat menuaikan haji,” ucap dia.

Untuk persiapan hanya persiapan fisik dan mendalami ilmu agama. Ibu dua anak ini merupakan pegawai di Bank Republik Indonesia (BRI) Cabang Ambon.

“Suami belum ikut karena saya daftar kan masih bujang,” tambahnya.

Selain Mujianti, ada nama Sariani Gani (65) JCH yang menunggu hingga 9 tahun baru mendapat panggilan. “Saya tunggu selama 9 tahun,” katanya.

Sariani mendaftarkan haji bersama dengan suaminya. Namun enam tahun lalu suaminya meninggal dunia. Dia pun selalu dihantui was-was selama menunggu namanya masuk dalam daftar JCH.

“Awalnya mau naik haji bersama-sama dengan suami, tapi enam tahun suami meminggal. Untuk persiapan untuk berangkat itu sendiri tabung bersama suami,” akuinya

Untuk diketahui, Pejabat Walikota Ambon, Bodewin Wattimena melepaskan 162 Calon Jamaah Haji (CJH) asal kota Ambon dilepas untuk menunaikan ibadah Haji ke tanah Suci Mekkah, Arab Saudi. Pelepasan itu secara langsung oleh Penjabat Wali Kota Ambon, Bodewin M. Wattimena, di Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Maluku, kawasan Tantui – Ambon, Sabtu 18 Juni 2022. (MON).

  • Bagikan