RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID, AMBON, — Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ambon menggelar Workshop Penyusunan Kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
Workshop yang menghadirkan Narasumber; Direktur Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia, Padang Wicaksono, serta Prof. Dr. Bermawi Munte, M.Pd dan Dr. Roni Ismail, M.Th.I dari Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta ini, digelar di The Natsepa Hotel & Resort, Kabupaten Maluku Tengah, dari Jumat – Minggu, 17 – 19 Juni 2022.
Rektor IAIN Ambon, Dr. Zainal Abidin Rahawarin, M.Si dalam sambutannya menyatakan, sebelum kegiatan ini diselenggarakan, IAIN Ambon telah telah melaksanakan beberapa kegiatan pendukung, antara lain Reorientasi Kurikulum MBKM dan penetapan pedoman MBKM sebagai pedoman akademik dalam pelaksanaan MBKM di IAIN Ambon.
Rektor menekankan, percepatan penyiapan kurikulum MBKM yang telah menjadi kebijakan pemerintah, menjadi salah satu prioritas utama. “Yang, insya Allah akan kita implementasikan pada semester depan. Untuk itu saya sangat mengharapkan semua unit, terutama fakultas dan prodi dapat mengikuti acara ini dengan sebaik-baiknya dan diharapkan output dari kegiatan ini dapat menghasilkan dokumen kurikum.”
Lebih jauh, Rektor menjelaskan, Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) merupakan kebijakan yang bertujuan mendorong mahasiswa untuk menguasai berbagai keilmuan dan keterampilan melalui experiental learning, yang berguna untuk memasuki dunia kerja dan pengembangan karakter.
“Kampus Merdeka memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk menentukan mata kuliah di luar Program Studi secara terarah. Kebijakan MBKM dilaksanakan dalam rangka mewujudkan proses pembelajaran di perguruan tinggi yang otonom dan fleksibel, sehingga tercipta budaya belajar yang inovatif, tidak mengekang, dan sesuai dengan kebutuhan mahasiswa.”
Rektor melanjutkan, kebijakan ini juga bertujuan untuk meningkatkan link and match dengan dunia usaha, dunia industry dan dunia kerja, serta untuk mengembangkan keilmuan lintas dan transdisiplin. “Atau integrasi kelimuan. Melalui MBKM, mahasiswa memiliki kesempatan hingga 20 SKS menempuh pembelajaran di luar Program Studi pada Perguruan Tinggi yang sama; dan kesempatan hingga 40 SKS menempuh pembelajaran di luar Perguruan Tingginya.”
Untuk itu, IAIN Ambon tegas Rektor, berkomitmen mendukung pelaksanaan MBKM, dan diintegrasikan ke dalam konsep Ekosistem Pembelalajaran Inovatif (EPI), agar mahasiswa dapat meraih capaian pembelajaran secara optimal dan memiliki paparan kompetensi global dari berbagai kegiatan belajar di luar Program Studi.
“Saya menaruh harapan dan optimisme yang tinggi, melalui implementasi kurikulum MBKM di IAIN Ambon ini, akan sangat berkontribusi dalam rangka merubah pola pikir, habitus dan karakter masyarakat terutama generasi muda di Maluku, yang selama ini lebih terkungkung oleh budaya ambtenaar. Di mana, rata-rata alumni perguruan tinggi ingin menjadi PNS atau ASN atau prajurit tentara maupun polisi. Sedangkan ruang untuk ke sana semakin kecil. Padahal potensi SDA kita terutama potensi kekayaan laut kita, sangat melimpah dan menjanjikan untuk memajukan tingkat kesejahteraan. Karena itu, melalui MKBM ini kita dapat menelorkan alumni-alumni yang punya kualifikasi dalam menjawab tantangan tersebut. Pada saat yang sama tetap memiliki pemahaman dan pengetahuan Islamic Studies yang dalam, inklusif dan moderat, sebagai core velues lembaga ini,” tegas Rektor. (WHL)