Jalur Independen Terbuka di Pilwakot

  • Bagikan

RAKYATMALUKU.FAJAR.CO.ID, — Direktur Parameter Research Consultan, Edison Lapalelo mengatakan pihaknya telah mencatat belasan nama bakal calon (Balon) yang saat ini diperbincangkan di kalangan masyarakat sebagai bakal calon kepala daerah di kontestasi Pemilihan Walikota (Pilwakot) 2024, baik berasal dari tokoh politik, birokrasi maupun dari kalangan akademisi.

Beberapa diantaranya yakni, Edwin Adrian Huwae, Richard Rahakbauw, M.J. Sapteno, Anthony Gustav Latuheru, Marten Maspaitella, Victor Loupatty, Michael Wattimena, Broery Nanylaita dan Agus Ririmasse.

Mereka yang diwacanakan itu tentu memiliki peluang yang sama untuk memantik simpati dari masyarakat. Tinggal bagaimana mereka mampu mengelola peluang yang ada. Namun yang menjadi problem adalah ada gak partai politik yang nantinya memberikan dukungan, terutama bagi para bakal calon yang berasal dari kalangan birokrat dan juga akademisi.

Menurutnya, memang tidak otomatis bahwa politisi akan mendapatkan kendaraan, namun dengan situasi yang ada akhir-akhir ini, partai lebih memprioritaskan kader, tidak seperti dulu yang dengan kemampuan finansial bisa mendapatkan rekomendasi.

“Sekarang partai sangat memprioritaskan kader. Jadi agak berat bagi figur dari kalangan akademisi dan birokrat. Selain punya logistik yang cukup, juga popularitas juga harus cukup. Itu pun harus menandatangani fakta integritas dengan partai tertentu,” kata Lapalelo kepada Rakyat Maluku, Minggu 5 Juni 2022.

Dia mengakui, pada dasarnyA semua figur memiliki peluang yang sama untuk menjadi Walikota Ambon, tapi soal rekomendasi dukungan partai, itu kembali pada ruang komunikasi politik. Karena kalau cuma sekadar muncul di publik, itu sama saja. Harus memberi kerja-kerja yang rapi dan baik untuk meyakinkan rakyat bahwa seseorang itu serius maju bertarung di Pilwakot.

Meski begitu, lanjut dia, ada ruang pada jalur independen yang terbuka luas bagi para figur bakal calon Walikota. Dan itu sudah harus diantisipasi sejak dini oleh para bakal calon Walikota, terutama bagi yang berasal dari kalangan birokrat dan akademisi.

“Ruang itu sangat terbuka, dan harus diantisipasi mulai sekarang oleh beliau-beliau ini. Khusus untuk jalur independen, kalau ingin aman harus bergerak dari sekarang. Jalur independen bukan hal baru, sudah bukan tabuh. Jadi terkhusus untuk tokoh-tokoh yang datang dari akademisi dan birokrat atau ASN, harus segera ambil tindakan,” ungkapnya.

Menurutnya, tidak tabu juga kalangan birokrat dan akademisi itu bisa maju dengan kendaraan partai politik, sepanjang itu bisa dikomunikasikan. Akan tetapi, pengamat politik itu berpesan bagi figur dari kalangan akademisi dan birokrat sudah harus menyediakan payung sebelum hujan, jika serius untuk bertarung di Pilwakot tahun 2024 mendatang.

Sementara untuk figur politisi juga harus juga mengantisipasi kekuatan partai, dengan membangun komunikasi politik secara masif dan nyaman dengan parpol di semua tingkatan. Sebab, jangan sampai dikemudian hari terkendala.

“Ini juga harus diantisipasi oleh para figur dari kalangan politisi. Supaya bisa membangun koalisi antar partai. Karena namanya politik itu dinamis, sehingga kapan saja bisa terjadi rekonstruksi dan terjadi perubahan yang tak terduga. Intinya komunikasi politik harus dibangun secara baik dengan partai dan jajarannya,” tandas Lapalelo. (SAH)

  • Bagikan